Atlet Transgender Lolos ke Olimpiade, Dapat Banjir Kritikan

Baca Juga

MATA INDONESIA, TOKYO – Laurel Hubbard menjadi atlet transgender pertama yang tampil di Olimpiade. Keikutsertaannya mendapat banyak kritikan, terutama dari lawan-lawannya.

Hubbard, atlet berusia 43 tahun asal Selandia Baru, akan tampil di cabang angkat berat kategori 87 kg, klasifikasi tertinggi di kelas perempuan. Keikutsertaannya menimbulkan banyak kritikan.

Pasalnya, Hubbard dulunya adalah seorang laki-laki bernama Gavin. Dia memilih menjadi transgender di usia 35 tahun. Dia dinyatakan lolos kriteria yang ditetapkan Komite Olimpiade Internasional (IOC) tampil di cabang olahraga angkat berat kategori perempuan, yang pertama kali diperkenalkan pada 2015.

Kriteria yang ditentukan IOC adalah, setiap perempuan yang tampil level testosteronnya harus di bawah 10 nanomoles per liter setidaknya terhitung 12 bulan sebelum tampil di Olimpiade.

Hubbard punya kans besar naik podium di Olimpiade, setidaknya medali perunggu. Keikutsertaannya mencuatkan kritikan, terutama dari lawan-lawannya di kelas yang sama.

“Situasi ini tidak adil untuk olahraga dan para atlet,” kata calon lawan Hubbard, Anna Van Bellinghem, dikutip dari Marca, Jumat 23 Juli 2021.

Kritikan serupa datang dari Presiden Federasi Spanyol, Constantino Iglesias. Menurut dia, Hubbard masih punya kekuatan tampil di laki-laki.

“Jujur, ini tidak adil. Anda harus menghormati aturan IOC, tapi masalah ini tidak terpecahkan dan harus dipelajari lagi di masa depan,” ujarnya.

“Saya pernah melihat Hubbard bertandigng ketika masih menjadi laki-laki. Dia jelas takkan lolos untuk tampil di kategori laki-laki, tapi kini dia jelas punya peluang besar meraih medali,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini