Astagfirullah! Gak Punya Ongkos, Pelajar Ini Nebeng Truk Lalu Jatuh dan Terlindas Hingga Tewas

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Seorang pelajar Madrasah Tsanawiyah tewas akibat jatuh dan terlindas truk pada Senin 16 September 2019. Pelajar ini diketahui menumpang truk lantaran tak punya ongkos untuk naik angkutan umum.

Nahas, ia malah mengalami kejadian menyedihkan. Pelajar ini jatuh, bukan itu saja, dia lantas terlindas truk tanah di Jalan Raya Perjuangan, Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Korban yang diketahui bernama Rafif Amruloh (15)  ini mengalami luka cukup parah pada bagian pinggang hingga tak sadarkan diri.

“Sempat sadar setelah kejadian dan dibawa angkot ke rumah sakit,” ujar Tohom, sopir angkot yang sempat melintas seperti dilansir dari ntmcpolri.info.

Menurut laporan, siswa MTS Bustanul Ibad di Kelurahan Harapan Baru, Bekasi Utara  tidak punya ongkos untuk pulang ke rumahnya di kawasan Kebalen, Babelan, Kabupaten Bekasi. Ia pun akhirnya memutuskan untuk menumpang truk bermuatan tanah dengan nomor polisi B 9882 UTT.

Saat mencoba naik ke atas bak truk yang sedang berjalan tiba-tiba kakinya terpeleset dan masuk kolong truk lalu terlindas ban belakang

“Jatuh dan terlindas ke kolong truk, tadi orangnya (korban) masih sadar, dan sekarang dibawa ke rumah sakit,” jelas Tohom.

Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Metropolitan Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari mengungkapkan jika saat ini sopir truk telah diamankan. Erna memastikan jika petugas kepolisian juga sudah menghubungi keluarga korban soal peristiwa yang terjadi.

“Sopirnya bernama Cecep Hidayat , 42 (tahun),  telah kita amankan untuk dimintai keterangan,” kata dia.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini