MATA INDONESIA, JAKARTA – Amerika Serikat mengumumkan gencatan senjata dalam konflik kemanusiaan antara Azerbaijan dan Armenia akan berlaku Senin (26/10) waktu setempat. Sebagaimana diketahui, Azerbaijan dan Armenia terlibat konflik dalam perebutan wilayah Nagorno-Karabakh.
Konflik dua negara yang sama-sama mendiami tanah Kaukasus Selatan ini sejatinya telah berlangsung sejak 1990. Dunia internasional mengakui wilayah Nagorno-Karabakh merupakan bagian dari Republik Azerbaijan. Akan tetapi, mayoritas penduduk yang mendiami wilayah Nagorno-Karabakh ini merupakan etnis Armenia.
“Selamat kepada Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan dan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev yang baru saja menyetujui untuk mematuhi gencatan senjata yang efektif pada tengah malam (waktu setempat.red). Banyak nyawa akan diselamatkan,” tulis Presiden Amerika Serikat, Donald Trump di akun Twitter-nya, melansir Reuters, Senin, 26 Oktober 2020.
Pengumuman itu muncul setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo mengadakan pertemuan secara terpisah dengan Menteri Luar Negeri Azerbaijan dan Armenia di Washington, Jumat (23/10).
Berbagai upaya ditempuh kedua negara untuk menghentikan konflik panjang ini. Presiden Armenia, Armen Sarkissian sebelumnya bertolak ke Brussels, Belgia guna membahas konflik Nagorno-Karabakh dengan pejabat NATO dan Uni Eropa.
