MATA INDONESIA, MOSKOW – Seorang pejabat tinggi keamanan Rusia menyambut kedatangan Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat (AS). Ini merupakan pertemuan yang jarang terjadi di tengah ketegangan antara Washington dan Moskow.
Nikolai Patrushev, sekretaris Dewan Keamanan Kremlin, bertemu Direktur CIA William Burns di Kota Moskow untuk membahas hubungan AS-Rusia, kata kantor Patrushev dalam sebuah pernyataan tanpa memberikan rincian apa pun.
Hubungan kedua negara tengah tegang menyusul tudingan AS yang menyebut Rusia campur tangan dalam pemilu AS pada November tahun lalu, aneksasi Semenanjung Krimea tahun 2014, dukungannya untuk pemberontakan separatis di Ukraina timur, serta serangan hacker Rusia.
Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin sempat mengadakan pertemuan puncak pada Juni di Jenewa dalam upaya untuk membuat hubungan antara negara mereka lebih stabil dan dapat diprediksi.
Kedua pemimpin negara tersebut sepakat untuk meluncurkan konsultasi tentang pengendalian senjata dan keamanan siber sambil mencatat bidang-bidang ketidaksepakatan yang terus berlanjut.
Sebelumnya, Presiden Putin menggambarkan hubungan dengan Washington cukup konstruktif. Ia mengatakan secara pribadi telah mengembangkan hubungan yang stabil dengan Biden.
Ia juga menyuarakan harapan bahwa kepentingan bersama pada akhirnya akan membantu menormalkan hubungan AS-Rusia.
Berbicara di panel online, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov mencatat bahwa hubungan AS-Rusia sekarang lebih bermasalah daripada di puncak Perang Dingin. Ia menyerukan langkah cepat untuk mengurangi ketegangan.
Ryabkov juga menyesalkan keputusan Kedutaan Besar AS untuk berhenti mengeluarkan visa non-imigran ke Rusia dan mendorong Washington untuk mengirim staf konsuler tambahan guna melanjutkan operasi normal.
Belum lama ini, Rusia dan AS saling usir diplomat dan mengambil langkah lain yang membatasi kegiatan misi diplomatik masing-masing di tengah meningkatnya ketegangan selama beberapa tahun terakhir.
Rusia bahkan melarang Kedutaan Besar AS mempekerjakan penduduk lokal. Kedutaan mengatakan langkah itu memaksanya untuk mengurangi staf konsulernya hingga 75 persen dan memotong sebagian besar layanan warga AS serta pemrosesan visa non-imigran untuk perjalanan non-diplomatik.
Pada September, seorang pejabat senior AS mengatakan kepada wartawan bahwa Kedutaan Besar AS di Moskow telah menyusut dari sekitar 1.200 pegawai pada 2017 menjadi sekitar 120 pegawai lokal, pengurangan yang dramatis.