MATA INDONESIA, KIEV – Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko menuduh Amerika Serikat (AS) sebagai dalang di balik krisis Ukraina-Rusia. Ia menilai AS secara aktif mendorong Kiev berperang dengan Rusia.
“Ini hanyalah inti dari perang, yang saat ini diperdebatkan oleh Anda dan kami; ‘Oh, Ukraina akan berperang.’ Bukan Ukraina, tapi Amerika-lah yang mendorong mereka ke dalam perang,” ucap Lukashenko, melansir Russia Today.
Selama beberapa bulan terakhir, pejabat tinggi Barat dan media telah berulang kali memperingatkan tentang dugaan invasi Rusia terhadap Ukraina, tuduhan yang secara konsisten dibantah Moskow.
Sebuah sumber anonim mengatakan tidak ada bukti aktual untuk mendukung klaim semacam itu dan pengamatan pergerakan pasukan Rusia di dalam wilayah negara itu sendiri. Meski sejauh ini Rusia telah mengerahkan lebih dari 100 ribu pasukan di dekat daerah perbatasan kedua negara.
Berdasarkan pengamatan Lukashenko, Ukraina enggan menggangkat senjata alias perang. Pernyataan tersebut mengacu pada statement Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky belum lama ini.
“Meskipun saya tidak berharap dia berperilaku seperti itu, (Zelensky) sudah mulai menangis ‘Tidak, tidak, tidak akan ada perang, tidak ada perang,’ dan seterusnya. Sekarang mereka mencoba untuk mendorongnya untuk membuatnya mengatakan bahwa akan ada perang, bahwa kita akan menyerang dan seterusnya,” kata Lukashenko.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakhrova menyalahkan NATO atas konflik Ukraina-Rusia. Ia juga menyerukan kepada negara-negara NATO untuk berhenti mengobarkan histeria dan meminta Barat menghentikan pasokan senjata ke Kiev.
“Sekali lagi, kami menyerukan kepada negara-negara NATO untuk berhenti mengobarkan histeria di sekitar konflik Ukraina dan menghentikan pasokan militer ke dan mendukung Kiev sebagai salah satu pihak yang bertikai di Ukraina Timur,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakhrova melansir kantor berita Rusia, TASS.
