AS Gagal Atasi Pandemi Virus Corona?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kepala Staf Gedung Putih, Mark Meadows skeptis pemerintah Amerika Serikat mampu mengendalikan pandemi global akibat serangan virus Corona. Diketahui, Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu negara dengan dampak terparah di dunia.

Kasus virus Corona di Amerika Serikat sendiri terus mengalami lonjakan, bahkan kini ditemui sejumlah kasus baru di lingkungan pemerintahan. Sekitar 225 orang AS dilaporkan meninggal sejak pandemi ini dimulai.

Menurut laporan John Hopkins University AS mencatat 83,718 kasus baru virus Corona pada hari Sabtu (24/10). Sebelumnya, jumlah infeksi akibat virus Corona tertinggi dilaporkan sebanyak 77,362 kasus (16/7).

“Kami tidak akan mengendalikan pandemi. Kami akan mengontrol fakta bahwa kami mendapatkan vaksin, terapi, dan area mitigasi lainnya,” kata Meadows, melansir CNN, Senin, 26 Oktober 2020.

Satetement Meadows mendapat sorotan dan kritik dari sejumlah pihak, salah satunya calon Wakil Presiden pasangan Joe Biden, Kamala Harris. Menurutnya, statement Meadows tersebut membuktikan bahwa Gedung Putih tak mampu menangani virus Corona.

“Mereka mengakui kekalahan dan saya telah mengatakan itu. Joe Biden juga sudah mengatakan hal itu sejak awal. Itu merupakan kegagalan terbesar dari administrasi kepresidenan mana pun dalam sejarah Amerika,” kata Harris.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini