AS Diminta Bersiap Perang Melawan Rusia

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Mantan pejabat Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), Evelyn Farkas memperingatkan AS untuk mempersiapkan diri untuk perang dengan Rusia. Dan Washington wajib turun tangan secara militer jika Moskow benar-benar menginvasi Ukraina.

Evelyn Farkas menjabat sebagai wakil asisten Menteri Pertahanan untuk Rusia, Ukraina, dan Eurasia periode  2012-2015. Dalam pemikirannya yang diterbitkan di Defense One, ia mengklaim bahwa invasi Rusia yang akan segera terjadi ke Ukraina lebih mungkin daripada tidak menjadi nyata.

”Mantan pejabat pemerintahan (Barack) Obama bersikeras bahwa pembicaraan diplomatik antara Moskow dan Washington, yang berlangsung pekan ini, kemungkinan besar akan gagal, dan bahwa AS seharusnya sudah bersiap-siap untuk berperang dengan Rusia,” kata Evelyn Farkas, melansir Russia Today, Kamis, 13 Januari 2022.

Mengutip kata-kata mantan Presiden George W. Bush – yang digunakan untuk menggambarkan negara-negara yang menginvasi Irak tahun 2003, Evelyn menyerukan AS untuk membentuk koalisi internasional yang bersedia untuk menghalangi Presiden Rusia Vladimir Putin dan, jika perlu, bersiap untuk perang.

Menurut Evelyn, Rusia gagal mematuhi hukum internasional, dan telah didorong oleh protes massal baru-baru ini di Kazakhstan – negara bekas republik Soviet yang memiliki hubungan dekat dengan Moskow. Semua ini, kata Evelyn, membuatnya lebih mungkin bahwa Putin berencana untuk menyerang Ukraina.

“Jika Rusia menang lagi. Kita akan tetap terjebak dalam krisis, tidak hanya di Ukraina tetapi tentang masa depan tatanan global yang jauh melampaui perbatasan negara itu,” sambungnya.

“Dibiarkan tidak terkendali, Putin akan bergerak cepat, merebut beberapa tanah, mengkonsolidasikan keuntungannya, dan mengarahkan pandangannya ke negara satelit berikutnya dalam permainan panjangnya untuk memulihkan semua perbatasan pra-1991: lingkup pengaruh geografis yang dia anggap tidak adil dilucuti dari Great Rusia,” tuturnya.

Artikel Evelyn muncul ketika diplomat senior AS dan Rusia akan bertemu di Jenewa, Swiss pada pekan ini guna membahas proposal keamanan yang disampaikan Moskow ke Washington pada Desember tahun lalu.

Kremlin telah meminta jaminan tertulis bahwa NATO, blok militer pimpinan AS, tidak akan berekspansi ke Ukraina dan Georgia, dua negara yang berbatasan dengan Rusia.

Sementara itu, AS menyatakan keprihatinan tentang dugaan penumpukan pasukan Rusia di dekat Ukraina, dan mengatakan bahwa mereka tidak akan membuat janji apa pun tentang keanggotaan NATO.

Terlepas dari kebuntuan yang tampak, para pejabat dari kedua negara mengindikasikan bahwa mereka bersedia untuk bernegosiasi selagi memiliki kesempatan. Rusia telah berulang kali membantah memiliki niat agresif terhadap Ukraina, dan menuduh AS memicu ketegangan dengan memberikan dukungan senjata dan militer kepada Kiev.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini