AS dan Cina Kembali Memanas, Rupiah Ditutup Melemah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS ditutup melemah di akhir perdagangan Selasa, 26 Mei 2020. Mengutip data bloomberg, rupiah ditutup pada posisi Rp 14.755 per dolar AS atau melemah 0,31 persen.

Direktur TRX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pelemahan mata uang garuda dibayangi oleh tensi ketegangan AS dan Cina yang kembali merebak, usai virus corona menjadi pandemi global.

Presiden AS Donald Trump menuding Cina telah menutup-nutupi fakta asal muasal virus dan telah gagal menangani wabah sehingga bisa menjadi pandemi yang menjangkiti lebih dari 200 negara dan teritori seperti sekarang ini.

“Trump yang geram terus mengambil berbagai manuver, mulai dari rencana menerapkan tarif, menghapus Cina dari rantai pasok global hingga mengancam putus hubungan dengan negeri berjuluk tirai bambu tersebut,” ujarnya Selasa sore.

Selain itu, laju rupiah turut dibayangi oleh upaya Cina yang membalas tudingan AS. Di sela-sela kongres Nasioanl yang masih berlanjut hingga 28 Mei mendatang, Menlu Wang Yi mengingatkan AS untuk tidak mengonfrontasi Tiongkok.

“Belakangan hubungan AS-Tiongkok renggang akibat isu HAM, dagang, Covid-19 dan Hong Kong. Hal ini turut mempengaruhi laju perekonomian dunia dan nilai tukar mata uang lain, termasuk rupiah,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Survei Elektabilitas Bakal Calon Walkot Jogja yang Bertarung di Pilkada 2024, Sosok Ini Mendominasi

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menjelang Pilkada 2024 di DIY, sejumlah lembaga survei sudah bergeliat menunjukkan elektabilitas para bakal calon Wali Kota dan juga Bupati. Termasuk lembaga riset Muda Bicara ID yang ikut menunjukkan hasil surveinya. Lembaga yang diinisiasi oleh kelompok muda ini mengungkap preferensi masyarakat Kota Jogja dalam pemilihan Wali Kota Jogja 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini