AS Bakal Sanksi Rusia Jika Menyerang Ukraina

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden memperingatkan Presiden Rusia, Vladimir Putin bahwa Barat akan memberlakukan sanksi ekonomi dan hal lain, jika Moskow benar-benar menyerang Ukraina.

Sebagaimana diketahui, kedua pemimpin negara itu akan mengadakan pertemuan secara virtual dan membahas masalah Ukraina serta hubungan AS-Rusia yang telah tenggelam ke titik terendah sejak akhir Perang Dingin –lebih dari tiga dekade lalu.

Putin menanggapi peringatan tersebut dengan tuntutan akan jaminan yang dapat diandalkan dan mengikat secara hukum terhadap ekspansi NATO ke arah timur dan mengeluhkan upaya NATO untuk mengembangkan wilayah Ukraina, kata Kremlin.

Gedung Putih mengatakan Presiden Biden tidak membuat jaminan apa pun untuk membatasi ekspansi NATO terkait Ukraina.

“Saya akan memberi tahu Anda dengan jelas dan langsung bahwa Presiden Biden tidak membuat komitmen atau konsesi semacam itu. Dia mendukung proposisi bahwa negara-negara harus dapat dengan bebas memilih dengan siapa mereka bergaul,” kata penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan.

Tidak ada terobosan yang dilaporkan tetapi kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan komunikasi, suatu perkembangan yang dapat menurunkan ketegangan global.

Kremlin berulang kali membantah menyembunyikan niat untuk menyerang Ukraina dan mengatakan penumpukan pasukan di perbatasan selatannya bersifat defensive. Akan tetapi, negara-negara tetangga dan AS membunyikan alarm.

Biden memperingatkan Putin bahwa dia bisa menghadapi sanksi ekonomi yang keras, gangguan pipa gas Nord Stream 2 ke Eropa, dan bahwa AS beserta sekutu Eropa akan memberikan kemampuan pertahanan tambahan ke Ukraina.

“Presiden menjelaskan bahwa AS dan Sekutu kami akan merespons dengan tindakan ekonomi dan tindakan lain yang kuat jika terjadi eskalasi militer,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters, Rabu, 8 Desember 2021.

“Hal-hal yang tidak kami lakukan tahun 2014, kami siap untuk melakukannya sekarang. Jika terjadi serangan, maka AS akan berusaha merespons secara positif jika sekutu Baltik meminta ekstra kemampuan atau penempatan,” tutur Sullivan kepada wartawan setelah panggilan telepon, merujuk pada reaksi aneksasi Rusia atas Krimea dari Ukraina.

Tahun 2014, Washington berfokus terutama pada bantuan defensif dan tidak mematikan setelah aneksasi Rusia atas Krimea karena takut akan meningkatkan krisis.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini