Arab Saudi : Idul Adha Pada Selasa 20 Juli 2021

Baca Juga

MATA INDONESIA, JEDDAH – Kepastian Hari Raya Idul Adha di Arab Saudi akan jatuh pada Selasa 20 Juli 2021. Hal ini setelah pemerintah Arab Saudi menetapkan awal bulan Zulhijah 1442 jatuh pada Minggu, 11 Juli 2021.

Keputusan ini diumumkan Mahkamah Agung setempat setelah pada hari Jumat 9 Juli 2021 tidak terlihat adanya bulan sabit baru (hilal) setelah melakukan pengamatan di sejumlah titik di negara tersebut.

Bulan Zulhijah yang merupakan bulan terakhir dalam kalender Islam, Hijriah, juga disebut sebagai bulan haji. Pada bulan inilah umat Islam yang mampu menuaikan ibadah haji di Mekah dan pada bulan ini juga disyariatkan menyembelih hewan kurban.

Mengutip Arabnews, Sabtu 10 Juli 2021 dengan adanya ketetapan ini maka ibadah haji yang dimulai pada 8 Zulhijah akan jatuh pada 18 Juli dan berakhir pada 22 Juli (12 Zulhijah). Artinya  ibadah puncak utama yaitu Wukuf di Arafah akan jatuh pada 9 Zulhijah yaitu Senin 19 Juli 2021. Jika tidak mengerjakan wukuf di Arafah, artinya tidak mengerjakan haji.

Di Indonesia, Pimpinan Muhammadiyah telah memutuskan Hari Raya Idul Adha 2021 akan jatuh pada 20 Juli 2021. Muhammadiyah telah memutuskan Hari Raya Idul Adha sejak 13 Mei 2021 saat menentukan Hari Raya Idul Fitri.

Menurut kalender, Idul Adha di Indonesia juga jatuh pada 20 Juli. Namun, untuk keputusan resminya, Kemenag akan mengadakan sidang isbat, Sabtu sore ini 10 Juli 2021.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini