Aprindo: Larangan Mudik Tak Ganggu Penjualan Ritel Modern

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pelaku usaha ritel meyakini penjualan selama Ramadan dan Idulfitri tidak akan terlalu terdampak jika pemerintah resmi memberlakukan pembatasan mudik.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey mengatakan penjualan ritel modern bisa tetap menikmati peluang kenaikan selama tidak ada pembatasan operasional. Dia menyebutkan kunjungan ke ritel di kota-kota besar juga bisa meningkat ketika mudik dilarang.

“Pengalaman sebelumnya penjualan langsung naik dua hari setelah THR disalurkan. Dengan ritel dan pusat perbelanjaan yang tetap buka, kami perkirakan bisa tumbuh positif dibandingkan tahun lalu,” kata Roy.

Dia menyebutkan larangan mudik pada tahun lalu memberi tekanan bagi ritel karena diikuti dengan pembatasan jam operasional pusat perbelanjaan.

Selama pembatasan tersebut tidak terulang, dia meyakini kinerja tahun ini lebih baik. Selain itu, indeks keyakinan konsumsi (IKK) juga memperlihatkan tren perbaikan sejak Januari.

“Indeks keyakinan konsumen kami harapkan bisa berada di angka 100 yang menjadi indikasi adanya daya beli masyarakat,” katanya.

Wakil Ketua Umum Aprindo Jimmy Gani mengatakan pembatasan mudik tidak akan berpengaruh signifikan terhadap kunjungan ke ritel-ritel di jalur yang dilalui pemudik.

Dia mengatakan faktor utama yang memengaruhi belanja berada di daya beli serta keberhasilan vaksinasi. Karena itu, dia juga menyarankan agar vaksinasi ke pekerja ritel bisa segera direalisasikan demi menjaga keamanan aktivitas di sektor ini.

“Daya beli cenderung meningkat, sekarang lebih baik karena mobilitas sudah meningkat. Ini faktor yang mendukung naiknya penjualan ritel modern dibandingkan dengan tahun lalu,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini