Api Abadi Mrapen di Grobogan Padam, Pertanda Apa?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pertama kali dalam sejarah, api abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, padam secara total.

Kabar padamnya api tersebut mengundang puluhan warga mendatanginya karena penasaran kenapa bisa padam. Diketahui, Api Abadi Mrapen banyak dimanfaatkan untuk acara keagamaan, olahraga, dan pariwisata yakni menyalakan obor PON, Asian Games dan lainnya.

“Dulu, pada 1996, Api Abadi Mrapen ini pernah redup tetapi tidak sampai padam total seperti sekarang ini,” kata Kepala Seksi Energi ESDM Wilayah Kendeng Selatan Sinung Sugeng Arianto.

Pada saat itu, lanjut Sinung, di pusat api dilakukan pengeboran kembali untuk menutup sumbatan sedalam 20 meter dan keluar gas cukup besar hingga api kembali berkobar. Karenanya, dia sangat optimistis Api Abadi Mrapen dapat kembali menyala.

Atas padamnya api abadi tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang langsung memerintahkan dilakukannya penelitian dan penyelidikan. Pasalnya, Api Abadi Mrapen ini merupakan aset yang cukup berharga.

“Saya sudah perintahkan Divas ESDM melakukan penelitian dan penyelidikan terhadap padamnya api abadi itu. Selain itu diupayakan untuk kembali dipulihkan seperti sedia kala,” kata Ganjar.

Padamnya Api Abadi Mrapen itu, kata dia, diperkirakan karena adanya gangguan yang terjadi di sekitar lokasi tersebut, seperti ada yang membangun hingga tanpa sengaja merusak atau mengganggu jalur gas alam yang mengalir, sehingga mengakibatkan kebocoran dan api di pusat api Mrapen padam.

Meskipun padam saat ini, lanjut Ganjar, dia sangat optimis api dapat kembali dihidupkan. Hal itu setelah dilakukan perbaikan pada jalur gas menuju ke Mrapen tersebut. “Petugas sedang melakukan penelitian untuk segera dilakukan perbaikan,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini