Antisipasi Gempa dan Tsunami, Kemensos Kembangkan KSB di Tujuh Kecamatan

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Kawasan Siaga Bencana (KSB) di wilayah berpotensi Megathrust mulai dikembangkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos). Pengembangan KSB dilakukan sebagai upaya peningkatan kesiapsiagaan dan mitigasi masyarakat dalam mengantisipasi kejadian dan mengurangi risiko bencana.

Pada tahap awal, KSB dikembangkan di tujuh kecamatan yang ada di Kabupaten Cilacap dan Kebumen, Jawa Tengah serta Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Ketujuh kecamatan itu adalah Kecamatan Kalipucang, Kecamatan Pangandaran, Kecamatan Sidamulih (Kabupaten Pangandaran); Kecamatan Kesugihan dan Kecamatan Adipala (Kabupaten Cilacap); Kecamatan Ayah dan Kecamatan Buayan (Kabupaten Kebumen).

Menteri Sosial Juliari P Batubara mengatakan berdasarkan hasil pemetaan BMKG pada tujuh kecamatan tersebut terdapat desa-desa yang memiliki risiko tingggi dan berada pada jalur Megathrust.

Megathrust adalah gempa karena tumbukan antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia yang dapat memicu tsunami. Juliari mengatakan potensi Megathrust harus diantisipasi dengan cara edukasi dan menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat agar terhindar dari hoax.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan KSB fokus untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.

Pengembangan KSB juga memfasilitasi penyusunan Standar Pelayanan Minimal bidang Penanggulangan Bencana yang mengatur pembagian tugas dan kewenangan antara pusat dan daerah dalam penanggulangan bencana.

“Dalam edukasi ini Kementerian Sosial mengembangkan Community Based Disaster Management atau Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat yang diimplementasikan dalam program Tagana Masuk Sekolah (TMS) dan Kampung Siaga Bencana (KSB),” kata Harry.

Berita Terbaru

Semua Pihak Perlu Bersinergi Wujudkan Pilkada Damai

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Pilkada tidak hanya sekadar agenda politik,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini