Angkat Citra Aceh, BIN Berdayakan Pemuda dengan Program AMANAH

Baca Juga

Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN RI) mengangkat citra Aceh melalui pemberdayaan para pemudanya dengan program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH). Pemberdayaan para generasi muda penerus bangsa pada suatu wilayah memang menjadi hal yang sangat penting, lantaran jika tidak diwakili oleh para pemuda itu, maka siapa lagi yang mampu menggambarkan citra baik dari wilayahnya? Hal tersebut juga yang melatarbelakangi Program AMANAH.

Sehingga dengan semakin diberdayakannya para pemuda, maka secara otomatis pula mereka akan semakin berkontribusi secara aktif dan positif untuk mengangkat citra Aceh, bahkan bukan hanya akan harum secara nasional saja, melainkan hingga mampu dikenal oleh dunia internasional.

Terkait dengan upaya pengangkatan citra Tanah Rencong oleh BIN tersebut, Mahasiswa dari Universitas Abul Yatama, Imam Gunawan menilai bahwa Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat memang menyediakan sebuah wadah berkumpul kepada para pemuda dalam rangka untuk semakin meningkatkan ekosistem bisnis dan ekonomi Serambi Mekkah sehingga citra wilayah tersebut semakin terangkat pula.

Karena sangat besarnya peranan dari program tersebut, maka salah satu mahasiswa dari Universitas Gajah Putih, Hajimi kemudian memberikan apresiasi sangat tinggi kepada Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Badan Intelijen Negara lantaran telah memberikan ruang sangat lebar kepada para pemuda Aceh sehingga mereka mampu mengembangkan inovasi, kreativitas dan juga produk ekonomi kreatif lokalnya.

Dengan bergabungnya para pemuda dan pemudi Serambi Mekkah dalam program tersebut, maka mereka sama saja telah menjadi bagian dari sebuah upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan kemandirian anak bangsa.

Senada, Ketua Dewan Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Ilham Rizki Maulana juga menilai bahwa program yang diinisiasi oleh lembaga pimpinan Jenderal Polisi (Purn) Tan Sri Prof. Dr. Budi Gunawan itu telah hadir untuk memberikan banyak sekali fasilitas kepada para pemuda agar mereka mampu terus mewujudkan seluruh ide kreatifnya melalui pembinaan dan pelatihan dalam Program AMANAH.

Terealisasinya program itu, sangat mampu membantu para pemuda setempat sehingga terbuka peluang lebar yang berdampak pada perekonomian dan juga pengangkatan citra positif Aceh. Karena dalam program tersebut, para pelaku dalam industri kreatif mampu menciptakan berbagai kreativitas mereka untuk meningkatkan citra Tanah Rencong.

Bergabungnya para pemuda dan pemudi Aceh dalam Program AMANAH, akan membentuk mereka sebagai sosok pelopor dalam perubahan perekonomian setempat, karena jelas melalui pendidikan dan pelatihan program itu, akan semakin meningkatkan dan mendatangkan banyak dampak positif bagi citra Aceh termasuk di kemudian hari.

Di sisi lain, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Al Muslim Kabupaten Bireuen, Agus Maulana menegaskan bahwa Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat itu bisa membantu para generasi muda penerus bangsa untuk ikut andil dalam membanggakan Aceh dan mengangkat citra positif wilayah tersebut.

Pasalnya, para pemuda dan pemudi itu akan mendapatkan banyak bekal melalui bmbingan sehingga mereka dapat terus mengembangkan produk lokal di sana dengan memberdayakan daya kreativitas para genersi muda serta inovasi tinggi mereka sehingga produk lokal yang diolah tersebut mampu memiliki daya saing tinggi.

Anak muda dalam suatu wilayah, merupakan representasi nyata dari wilayah tersebut, sehingga apapun dan bagaimanapun yang terjadi pada generasi muda di sana, jelas juga sekaligus menunjukkan seperti apa citra wilayah itu.

Demikian pula terjadi pada Aceh, sehingga untuk dapat membangun citra Aceh dengan baik kepada khalayak luas, maka para pemuda di sana juga harus mampu terus berdaya dan menunjukkan bahwa produk lokal mereka memiliki daya saing sangat tinggi.

Karena pemuda bisa jadi merupakan role model bagi kaum milenial lain di pelosok Nusantara, maka mereka harus mampu menampilkan sebuah citra yang baik di hadapan publik. Pemuda itu hendaknya memiliki kekuatan yang bisa diarahkan menuju kepada hal positif.

Pengembangan bagi sumber daya manusia (SDM) muda Aceh akan terjadi dengan sangat optimal melalui berbagai macam pelatihan akan pemberdayaan pada mereka. Sehingga generasi muda tersebut mampu menjadi solusi untuk menangani berbagai permasalahan bahkan hingga pada tingkat global yang dihadapi oleh masyarakat dunia.

Beberapa diantara permasalahan yang mengharuskan generasi muda untuk turun tangan secara langsung adalah adanya kemiskinan, perpecahan dan kebodohan. Melalui Program AMANAH, menjadikan para pemuda itu mampu menawarkan berbagai macam solusi untuk mengeluarkan Aceh dari permasalagan tersebut.

Peranan dari program yang diinisiasi oleh BIN RI itu menjadi sangat vital lantaran dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan para penerus generasi bangsa dari Negeri Rencong untuk terus mengangkat citra Aceh melalui pemberdayaan pemuda dalam banyak hal, seperti pelatihan mengolah produk lokal andalan mereka, yakni olahan nilam.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Waspada Hoaks OPM, TNI : Rumah Bupati Puncak yang Dibakar Bukan PosMiliter

Oleh: Loa Murib Kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menunjukkan pola lama merekadalam menutupi aksi brutal yang dilakukan terhadap masyarakat sipil. Dalam upayamembenarkan tindak kekerasan, OPM menyebarkan disinformasi bahwa rumah milik BupatiPuncak dan kantor Distrik Omukia yang mereka bakar di Papua Tengah merupakan pos militeryang digunakan oleh TNI. Tuduhan tersebut segera dibantah secara resmi oleh pihak militer danterbukti tidak memiliki dasar fakta. TNI melalui Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Infanteri CandraKurniawan, memberikan klarifikasi bahwa bangunan yang dibakar oleh OPM tidak difungsikansebagai markas militer. Tindakan pembakaran itu murni merupakan aksi kriminal yang disengajauntuk menciptakan ketakutan, mengganggu ketertiban umum, dan mencoreng wibawa negara di mata masyarakat Papua. Bantahan ini menjadi penegasan bahwa OPM kembali menggunakanstrategi disinformasi untuk mengaburkan realitas dan membangun opini publik yang menyesatkan. Disinformasi semacam ini memperjelas bahwa OPM tidak hanya mengandalkan kekerasanbersenjata, tetapi juga propaganda informasi sebagai instrumen perlawanan mereka. Merekamenciptakan narasi seolah-olah aparat keamanan adalah pihak yang menyebabkan keresahan, padahal masyarakat sipil justru menjadi korban utama dari aksi teror yang dilakukan olehkelompok tersebut. Manipulasi informasi yang dilakukan OPM jelas bertujuan untuk merusakkepercayaan publik terhadap negara dan aparat keamanan. Kejadian yang menimpa Kabupaten Yahukimo menjadi contoh konkret betapa kejamnya aksiOPM. Dalam serangan yang dilakukan belum lama ini, seorang pegawai honorer PemerintahKabupaten Yahukimo tewas akibat kekerasan yang mereka lakukan. Insiden ini menunjukkanbahwa OPM telah melampaui batas kemanusiaan dan menjadikan nyawa warga sipil sebagai alattawar dalam narasi perjuangan mereka yang keliru. Merespons insiden tersebut, aparat gabungan dari Satgas Operasi Damai Cartenz bergerak cepatbegitu mendapat laporan dari jajaran Polres Yahukimo. Tim langsung turun ke lokasi kejadian, melakukan evakuasi korban ke RSUD Dekai, mengamankan tempat kejadian perkara, sertamengumpulkan bukti-bukti untuk mengungkap pelaku. Kecepatan ini menunjukkan bahwanegara tidak tinggal diam dalam menjamin perlindungan bagi rakyat, dan siap menghadapisegala bentuk teror yang mengancam stabilitas wilayah. Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, menegaskan bahwaseluruh aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok separatis akan ditindak secara tegas sesuaihukum. Penegakan hukum ini bukan hanya penting untuk memberikan keadilan bagi para korban, tetapi juga menjadi pernyataan tegas bahwa kekuatan bersenjata tidak akan dibiarkanmerusak keutuhan dan kedamaian di Papua. Kekejaman OPM, yang ditunjukkan melalui aksi pembakaran, pembunuhan, serta provokasiberulang, memperlihatkan bahwa kelompok ini bukanlah representasi perjuangan rakyat Papua. Sebaliknya, mereka adalah ancaman nyata yang menghalangi pembangunan dan menimbulkanketakutan di tengah masyarakat. Klaim mereka sebagai pembebas Papua tidak sejalan dengankenyataan bahwa mereka justru memperparah penderitaan rakyat melalui aksi-aksi brutal yang dilakukan. Kasatgas Humas Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat untuk tidakterprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi. Ia menegaskan bahwa perlindunganterhadap masyarakat sipil menjadi prioritas utama. Dalam situasi seperti ini, partisipasi aktif dariwarga untuk melaporkan aktivitas mencurigakan di lingkungannya menjadi elemen pentingdalam menjaga keamanan. Negara juga terus menunjukkan komitmennya untuk hadir tidak hanya melalui pendekatankeamanan, tetapi juga melalui pembangunan yang merata dan berkelanjutan. Berbagai program pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi telahdigulirkan sebagai bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan rakyat Papua. Kehadiran negara di Papua bukanlah dalam bentuk represi, tetapi dalam wujud pelayanan danpemberdayaan. Narasi OPM yang menyebut Papua berada dalam penjajahan adalah bentuk manipulasi sejarah. Papua merupakan bagian sah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan hal itu telahditegaskan melalui proses hukum dan politik yang diakui secara nasional maupun internasional. Setiap upaya untuk memisahkan diri dari Indonesia, apalagi melalui kekerasan bersenjata danpropaganda menyesatkan, merupakan pelanggaran terhadap konstitusi yang harus ditindak tegas. Kesadaran masyarakat Papua akan pentingnya perdamaian kini semakin menguat. Kolaborasiantara tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat sipil dalam menjaga ketertiban dan menolakaksi kekerasan menjadi sinyal kuat bahwa Papua ingin maju bersama dalam bingkai NKRI. Kekuatan kolektif masyarakat ini menjadi benteng terdepan dalam menangkal pengaruh burukdari kelompok separatis. Mengecam tindakan keji OPM dan membongkar propaganda mereka bukan semata-matatanggung jawab aparat keamanan. Ini adalah kewajiban moral seluruh rakyat Indonesia dalammenjaga keutuhan bangsa dan memperjuangkan masa depan Papua yang aman dan sejahtera. Sudah terlalu banyak korban yang jatuh akibat disinformasi dan kekerasan yang dibungkusdengan dalih perjuangan. Penegakan hukum, pendekatan informasi yang jernih, serta pembangunan yang inklusif harusterus diperkuat untuk mengikis pengaruh kelompok separatis. Dengan semangat kebersamaandan kehadiran negara yang nyata,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini