Mata Indonesia, Yogyakarta – Hari Raya Idul Fitri identik dengan tradisi mudik. Tradisi yang menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Momen mudik menjadi kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara yang telah lama tidak bertemu.
Kepala Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Kolonel Sus Yuto Nugroho menyampaikan hal tersebut usai Upacara Bendera 17-an di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla), Kamis (20/4).
“Ada banyak keberkahan dalam tradisi mudik. Salah satunya adalah kesempatan bersilaturahmi. Dengan silaturahmi, rasa persaudaraan semakin erat dan tak ada lagi permusuhan dan kebencian,” ucapnya.
Bagi anggota Muspusdirla yang hendak mudik Kolonel Sus Yuto Nugroho meminta agar menjaga kesehatan, selama perjalanan selalu hati-hati, taat peraturan lalu lintas dan istirahat jika merasa lelah.
“Mudik penting, tetapi berhati-hati selama perjalanan jauh lebih penting,” pesan Kolonel Sus Yuto Nugroho.
Sementara Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, SE, MM. dalam sambutan tertulis pada Upacara Bendera 17 April yang dibacakan Kolonel Sus Yuto Nugroho mengatakan gangguan keamanan dan kekerasan di Papua masih berlangsung, ancaman teror dan radikalisme, kondisi politik yang mulai memanas menjelang pilpres serentak 2024 dan potensi gangguan keamanan saat arus mudik Idul Fitri menjadi pekerjaan rumah TNI.
Menyikapi beragam kondisi dan tantangan yang dihadapi bangsa tersebut, Panglima TNI menegaskan TNI sebagai alat utama pertahanan negara harus mampu menjalankan fungsinya sebagai penangkal, penindak dan pemulih setiap bentuk ancaman.
“TNI harus hadir di tengah masyarakat guna membantu dan mengatasi kesulitan yang ada,” tegas Panglima TNI.