Andai Saja Barcelona Nggak Nolak Rekrut Ronaldo, Bayangkan Duetnya dengan Messi

Baca Juga

MATA INDONESIA, BARCELONA – Barcelona punya kesempatan mendatangkan Cristiano Ronaldo saat masih bersama Sporting Lisbon. Tapi, Blaugrana menolak.

Presiden Barcelona saat itu, Joan Laporta mengatakan, klub asal Katalunya menolak mendatangkan Ronaldo karena sudah menggelontorkan dana merekrut Ronaldinho dari PSG.

“Kami baru saja mendatangkan Ronaldinho dan Rafael Marquez. Perwakilan Marquez menawarkan Ronaldo kepada kami. Saat itu dia masih bermain untuk Sporting,” ujar Laporta, dikutip dari Marca, Rabu 13 Januari 2021.

“Salah satu agennya mengatakan, mereka punya pemain yang sudah dijual ke Manchester United seharga 19 juta Euro, tapi mereka bersedia melepas kami seharga 17 juta Euro,” tambahnya.

“Tapi kami sudah menginvestasikan dana untuk Ronaldinho saat itu. Ronaldo bermain lebih di sayap ketimbang di tengah. Kami pikir posisi sayap sudah aman, jadi kami menolaknya dan saya tak menyesal,” tuturnya.

Ronaldo akhirnya berkembang di MU dan meraih banyak gelar selama enam musim. Pemain asal Portugal makin matang setelah pindah ke Real Madrid dan memenangkan banyak trofi termasuk Liga Champions. Kini, Ronaldo memperkuat Juventus.

Andai saja Ronaldo jadi pindah ke Barcelona saat itu, bisa dibayangkan seperti apa jadinya kerja samanya dengan Messi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Upaya Terpadu Lembaga Negara Berantas Judi Daring

Oleh : Andika Pratama Maraknya praktik judi daring di Indonesia tidak hanya menjadi persoalan moral dan sosial, tetapitelah menjelma menjadi ancaman serius terhadap ketahanan ekonomi dan keamanan digital nasional. Modus operandi yang semakin canggih, jaringan lintas negara, hingga keterlibatanakun bank dan dompet digital membuat praktik ini tak lagi bisa ditanggulangi oleh satu lembagasecara terpisah. Dalam konteks inilah pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk menanganijudi daring dengan pendekatan yang sistemik dan menyeluruh. Penindakan terhadap judi daring tidak bisa dilakukan secara sporadis atau parsial. KepalaEksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae menegaskanbahwa pendekatan yang diperlukan harus menyentuh semua sisi: dari pencegahan, edukasi, deteksi, hingga penindakan. Tidak cukup hanya mengandalkan kerja sama bilateral seperti antaraOJK dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), melainkan diperlukan sinergi kolektifyang melibatkan seluruh komponen pengawasan dan penegakan hukum negara. Upaya pemblokiran rekening terindikasi judi daring adalah langkah penting yang telah dilakukanOJK bersama perbankan. Berdasarkan data Komdigi, sekitar 17 ribu rekening telah diblokirkarena dicurigai terkait dengan transaksi judi daring. Namun, kerja teknis ini hanya akan efektifbila didukung oleh sistem identifikasi yang kuat. Penggunaan parameter dalam mendeteksiaktivitas mencurigakan, analisis nasabah, hingga pengawasan terhadap rekening dormant menjadi bagian dari sistem pengawasan keuangan yang tengah diperkuat. Selain itu, pendekatan sistemik juga menyentuh aspek regulasi. Masih terdapat celah atauloophole dalam sistem keuangan yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku judi daring. Maka dari itu, pertemuan intensif antara OJK dan direktur kepatuhan dari berbagai bank menjadi krusial untukmenyusun formulasi regulasi yang lebih ideal. Tujuannya adalah menyempurnakan mekanismeidentifikasi rekening mencurigakan serta memperkuat langkah enhanced...
- Advertisement -

Baca berita yang ini