MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Indonesia memastikan telah mengamankan lebih dari 100 juta vaksin Covid-19 berkat kerja sama dengan negara-negara lain di dunia. Hal ini ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi.
“Indonesia telah mengamankan dan menerima 119,735,200 dosis vaksin, baik dari kerja sama bilateral maupun multilateral,” kata Menlu Retno Marsudi dalam konferensi pers yang digelar secara virtual bersama Menteri Kesehatan RI, Budi Sadikin.
Retno menuturkan, sebanyak 108,5 juta dosis vaksin merupakan produksi perusahaan farmasi Cina, Sinovac dan 1,5 juta dosis dari Sinopharm.
Indonesia juga menerima 8,236,800 dosis vaksin AstraZeneca dalam skema COVAX. Sebagai informasi COVAX merupakan skema pengembangan virus yang digalang oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk diberikan kepada negara berpenghasilan rendah dan miskin di dunia.
Selain itu, Indonesia mendapat 998,400 dosis vaksin AstraZeneca, yang merupakan bantuan dari pemerintah Jepang dan Uni Emirate Arab yang menghibahkan vaksin buatan Sinopharm sebanyak 500 ribu dosis.
“Dengan seluruh vaksin yang telah didapatkan Indonesia sejauh ini, Indonesia telah dapat melakukan vaksinasi dengan 49,618,000 dosis, yang merupakan upaya vaksinasi terbesar keempat di dunia,” tambahnya.
Sesuai dengan arahan Presiden RI, Joko Widodo, pemerintah giat melancarkan upaya untuk mendapatkan lebih banyak dosis vaksin. Hal ini dilakukan untuk mempercepat vaksinasi sehingga Indonesia dapat mencapai herd immunity.
Dalam waktu dekat, Indonesia dijadwalkan akan menerima lebih dari 3 juta vaksin buatan Moderna yang diberikan oleh Amerika Serikat. Sementara itu, Negeri Sakura juga akan menambah pengiriman vaksin AstraZeneca sebanyak 1,1 juta dosis.
“Ini bukanlah upaya yang mudah, mengingat adanya keterbatasan dalam pasokan dan proses manufaktur. Kita semua tahu bahwa kerja sama dan kolaborasi adalah kunci agar dunia dapat keluar dari pandemi,” ucapnya.
Negara-negara lain seperti Australia, Belanda, Inggris, juga memastikan akan mengirimkan vaksin Covid-19. Akan tetapi, negara-negara tersebut belum memberikan detail mengenai jumlah.