Alhamdulillah, Tak Ada WNI Jadi Korban Bom Bangkok

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Syukur Alhamdulillah, KBRI Bangkok memastikan tak ada satupun Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam ledakan bom yang terjadi hari ini, Jumat 2 Agustus 2019, di ibu kota Thailand tersebut.

“Dari pihak keamanan, ada tiga petugas kebersihan terluka dalam ledakan tersebut. Tapi sejauh ini, tidak ada WNI yang jadi korban,” kata KBRI Bangkok dalam keterangan tertulis resmi.

KBRI mengimbau seluruh WNI yang berada di Thailand agar meningkatkan kewaspadaan pasca ledakan bom di lim titik di Bangkok hari ini.

Selain itu, WNI diminta tak mendekati area keramaian dan tetap mencari informasi terbaru soal insiden itu.

Pihak keamanan masih melakukan investigasi dan meningkatkan keamanan selama pertemuan yang dihadiri 10 menteri luar negeri ASEAN serta sembilan negara mitra, yakni Amerika Serikat, Republik Rakyat China, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Uni Eropa, Inggris dan India itu berlangsung.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini