MATA, INDONESIA, TARAKAN-Indira Shafa Riski Amara hampir tidak bisa mengikuti kejuaraan taekwondo di Balikpapan pada tanggal 24 mendatang lantaran ketiadaan biaya untuk berangkat menuju event tersebut.
Namun Safa, sapaan akrabnya, Akhirnya bisa bernapas lega setelah mendapatkan bantuan dari ketua kerukunan keluarga Sulawesi Selatan kkss Kaltara Andi Sulaiman.
Orang tua Safa Yanti mengungkapkan dengan bantuan Ketua KKSS Kaltara yang membiayai keberangkatan anaknya mengikuti kejuaraan maka semangat dari Safa untuk menjadi atlet berprestasi kembali terwujud.
Lantaran Safa sempat merasa patah semangat sebelumnya yang khawatir tidak bisa mengikuti kejuaraan tersebut.
Baginya Safa merupakan seorang atlet taekwondo yang memiliki potensi sangat besar untuk meraih prestasi. Apalagi Safa yang saat ini sudah duduk di bangku sekolah kelas 6 SD sudah beberapa kali meraih juara di beberapa kejuaraan yang ia ikuti.
“Dia ini sudah ikut taekwondo sejak kelas 4 SD, Terakhir ikut kejuaraan di Nunukan dan mendapatkan medali emas,” katanya.
Selain itu Shafa yang pernah mengikuti kejuaraan internasional secara virtual dan meraih medali emas. Selama mengikuti kejuaraan biaya yang dikeluarkan pun merupakan biaya pribadi dari orang tua Shafa. “Di situ terkadang kendala kita (memakai biaya pribadi) saya sempat kasih tahu Safa jangan ikut dulu karena belum ada biaya,” lanjutnya.
Hingga pada akhirnya Yanti bertemu dengan Ketua KKSS Kaltara untuk membicarakan rencana Shafa mengikuti kejuaraan tersebut. “Alhamdulillah beliau (ketua kkss Kaltara) sudah mau membantu,” ucapnya.
Sementara itu Indira Shafa Riski Amara sangat berterima kasih atas bantuan dari Ketua KKSS Kaltara sehingga ia bisa mengikuti kejuaraan tersebut. Menurutnya kejuaraan ini sangat ia dambakan lantaran sudah melakukan persiapan yang cukup matang. “Persiapan sudah setiap pagi latihan targetnya biar dapat medali emas,” kata Shafa.
Terpisah, Ketua KKSS Kaltara Andi Sulaiman menuturkan Syafa merupakan atlet yang berpotensi dan memiliki motivasi sangat tinggi untuk bertanding. Namun, motivasi itu sempat terkendala dengan tidak adanya dukungan anggaran untuk mengikuti kejuaraan.
“Dari ibunya menyampaikan permasalahannya, tersentuh hati saya kalau atlet seperti ini kenapa tidak ada yang beri perhatian. Akhirnya saya ambil alih dan saya bertanggung jawab dengan keberangkatannya,” tuturnya.
Ia pun berharap semangat dan motivasi dari Shafa bisa terwujud dengan mendapatkan prestasi. Bahkan ia bertekad terus membantu terhadap pembinaan Shafa. Ia sangat menyayangkan apabila atlet yang berpotensi seperti Safa, sehingga harus diberikan perhatian lebih.
“Bagi saya cabor apa saja yang bisa membawa nama baik Kaltara harus dibina dengan baik. Sekarang susah mencari atlet dan saya katakan kepada dia jangan berhenti,” ungkapnya.
Reporter : Puji Christianto