Alhamdulillah, Ruang Perawatan Covid-19 RSUD Pasar Rebo Sekarang Sepi!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Perlahan tapi pasti angka kasus positif Covid-19 di Indonesia berangsur menurun. Hal tersebut terlihat dari sepinya ruang perawatan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Rebo.

Kepala Humas RSUD Pasar Rebo, Unjuk Kita Merda mengungkapkan bahwa jumlah pasien Covid-19 perlahan menurun sejak pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM.

“Pasien Covid-19 kita sudah mulai menurun. Saat ini jumlah pasien Covid-19 yang dirawat ada 125, itu yang termasuk dalam ruang isolasi,” ungkap Unjuk di RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Selain itu, ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) juga tenda yang sebelumnya dijadikan sebagai tempat perawatan pasien terinfeksi Covid-19 sudah tidak lagi dipasang. Unjuk mengatakan bahwa fakta ini menunjukkan bahwa kasus Covid-19 mulai berkurang.

“”Sebelumnya bisa sampai 200 pasien (dirawat), antrean sampai di tenda, di IGD. Saat ini bisa dilihat di tenda dan di ruang IGD pun sudah kosong. Saat ini semua pasien Covid-19 sudah enggak ada di IGD,” sambungnya.

Selain kasus infeksi Covid-19 yang menurun, angka kematian pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Pasar Rebo juga mengalami hal serupa. Sebelumnya, pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam sehari bisa mencapai 25 jiwa.

Terhitung sejak 25 Juli 2021, pasien terinfeksi Covid-19 yang menjalani rawat inap di RSUD Pasar Rebo dan meninggal, menurun menjadi 18 orang per hari.

” Kita berdoa jangan sampai ada angka kematian ya. Untuk tenaga medis pastilah kami tetap protokol, walaupun beberapa tenaga kesehatan kami masih isoman karena terpapar,” tuntasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini