MATA INDONESIA, JENEWA – Jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia turun 21 persen dalam sepekan terakhir, menandai pekan ketiga berturut-turut penurunan kasus Covid-19, demikian laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dalam laporan pandemi mingguan, WHO mengatakan ada lebih dari 12 juta infeksi Covid-19 baru. Sementara, jumlah kematian akibat Covid-19 baru turun 8 persen, menjadi sekitar 67 ribu di seluruh dunia.
Pasifik Barat adalah satu-satunya wilayah yang mengalami peningkatan kasus Covid-19, dengan lonjakan sebesar 29 persen, sementara jumlah infeksi di tempat lain turun secara signifikan.
Jumlah kematian baru juga meningkat di wilayah Pasifik Barat dan Afrika. Sedangkan di tempat lain menurun. Jumlah kasus baru Covid-19 tertinggi dilaporkan terjadi di Rusia, Jerman, Brasil, AS, dan Korea Selatan.
WHO mengatakan bahwa varian Omicron tetap menjadi varian yang sangat dominan di seluruh dunia, terhitung lebih dari 99 persen dari urutan yang dibagikan dengan basis data virus terbesar di dunia dan disusul varian Delta.
WHO juga melaporkan, bukti vaksin yang tersedia menunjukkan bahwa vaksinasi booster secara substansial meningkatkan (efektivitas vaksin), terhadap varian Omicron. Namun, lebih banyak rincian masih diperlukan tentang berapa lama perlindungan tersebut berlangsung.
Pejabat kesehatan telah mencatat bahwa varian Omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada varian Covid-19 sebelumnya dan di negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi, Omicron telah menyebar luas tetapi rawat inap Covid-19 dan tingkat kematian tidak meningkat secara substansial.
Meski demikian, para ilmuwan memperingatkan bahwa masih ada kemungkinan varian Covid-19 yang lebih menular dan mematikan masih dapat muncul jika virus dibiarkan menyebar tanpa kendali, melansir Associated Press.
Pekan ini, Inggris mengumumkan akan membatalkan semua pembatasan Covid-19 yang tersisa, termasuk persyaratan bagi orang-orang dengan penyakit untuk mengisolasi diri dan melakukan rawat inap.
Sementara Swedia pada awal bulan ini meninggalkan pengujian skala luas untuk Covid-19 bahkan pada orang dengan gejala, dengan mengatakan bahwa biaya pengujian dan biaya pembatasan pandeminya tidak lagi dapat dibenarkan.