MATA INDONESIA, BANDA ACEH – Seekor bayi gajah Sumatera kehilangan separuh belalainya karena terjebak perangkap yang dibuat oleh pemburu liar. Gajah berusia 1 tahun itu merupakan salah satu dari 700 gajah liar Sumatera yang berada Aceh.
Pada Minggu (14/11), spesies yang terancam punah itu ditemukan sangat lemah dengan jerat yang masih tertanam di belalainya yang hampir putus di Alue Meuraksa –sebuah desa berhutan di kabupaten Aceh Jaya.
“Ini jelas bertujuan untuk memburu hewan langka untuk mendapatkan uang. Kami akan bekerja sama dengan lembaga penegak hukum untuk menyelidiki kasus tersebut,” kata Kepala Badan Konservasi Provinsi Aceh, Agus Arianto.
Arianto mengatakan bahwa bayi gajah itu rupanya tertinggal dari kawanannya karena kondisinya yang semakin memburuk setelah terjerat. Petugas satwa liat, katanya, harus mengamputasi setengah dari batangnya dalam operasi penyelamatan jiwa pada Senin (15/11).
Para konservasionis mengatakan bahwa pandemi virus corona telah menyebabkan peningkatan perburuan liar di Sumatera karena penduduk desa beralih berburu lantaran alasan ekonomi.
Pada Juli, seekor gajah ditemukan tanpa kepalanya di sebuah perkebunan kelapa sawit di Aceh Timur. Polisi menangkap seorang tersangka pemburu liar bersama empat orang yang dituduh membeli gading dari bangkai hewan tersebut.
Uji coba mereka masih berlangsung sejak bulan lalu. Mereka menghadapi hukuman lima tahun penjara dan denda 100 juta Rupiah jika terbukti bersalah.
“Jumlah gajah sumatera yang mati akibat dijerat dan diracun telah mencapai 25 ekor dalam 9 tahun terakhir di Kabupaten Aceh Timur saja,” kata Arianto.
Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam atau IUCN, telah menaikkan status gajah Sumatera dari terancam punah menjadi sangat terancam punah dalam Daftar Merah 2012. Sebagaimana diketahui, gajah Sumatera adalah subspecies dari gajah Asia, salah satu dari dua spesies mamalia besar di dunia.
Sebagian besar karena penurunan populasi yang signifikan yang ditunjukkan dengan hilangnya lebih dari 69 persen dari populasinya. habitat potensial dalam 25 tahun terakhir — setara dengan satu generasi.
Data Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup Indonesia menunjukkan populasi gajah sumatera telah menyusut dari 1.300 pada 2014 menjadi 693, turun hampir 50 persen dalam tujuh tahun terakhir.