Ada Sistem Baru Pembangunan Papua dan Papua Barat dari Wapres Ma’ruf Amin

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin segera menyusun rancangan sistem baru pembangunan Papua dan Papua Barat. Wapres menyatakan pembangunan itu akan dilakukan dengan pendekatan kultural dengan sasaran prioritas di tujuh wilayah adat.

“Rancangan sistem baru tersebut agar dapat diimplementasikan mulai 2021,” ujar Wapres Ma’ruf Amin dalam rapat Dewan Pengarah Tim Terpadu Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Papua dan Papua Barat di Istana Wapres Jakarta, Rabu 16 Desember 2020.

Pembangunan di dua provinsi timur Indonesia tersebut menjadi perhatian pemerintah melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat serta Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 20 Tahun 2020 tentang Tim Koordinasi Terpadu Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

Wapres juga menyampaikan dalam rapat tersebut soal persoalan kemiskinan yang masih tinggi di dua provinsi itu.

Wapres juga menegaskan tujuan penetapan Inpres tersebut ialah untuk mewujudkan masyarakat Provinsi Papua dan Papua Barat yang maju, sejahtera, damai, dan bermartabat.

Turut hadir dalam rapat yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala Sekretariat Wapres (Kasetwapres) Mohamad Oemar, dan Staf Khusus Wapres Bambang Widianto.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kasus ISPA di Jogja Capai 485 pada Oktober 2024, Dinkes Ingatkan Masyarakat Lebih Waspada

Mata Indonesia, Yogyakarta - Peralihan cuaca dari panas ke dingin di pertengahan November ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mengingatkan terhadap adanya kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan radang tenggorokan (faringitis). Berdasarkan data, sebanyak 485 kasus ISPA dilaporkan di seluruh puskesmas Kota Jogja hanya dalam periode 13-17 Oktober 2024 bulan kemarin.
- Advertisement -

Baca berita yang ini