MINEWS.ID, JAYAPURA – Kondisi keamanan Kota Wamena dinyatakan aman meski ada peristiwa penikaman seorang pekerja renovasi gereja. Menurut Wakil Kepala Polres Jayawijaya, AKP Leonard Yoga, peristiwa itu murni kriminalitas biasa.
“Kami bekerja keras, mohon bantuan masyarakat untuk tidak terpengaruh isu-isu menyesatkan,” kata Leonard di Jayapura, Minggu 13 Oktober 2019.
Leonard mengimbau warga tetap tenang dan menyerahkan masalah kriminal tersebut kepada aparatur keamanan.
Sementara, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kabupaten Jayawijaya langsung melakukan rapat soal peristiwa penikaman di Jembatan Wouma, Wamena tersebut.
Hasil rapat, para anggota Forkompimda akan bertemu masyarakat Ikatan Keluarga Toraja di Gedung Tongkonan, Wamena.
Leonard Yoga juga menegaskan korban penikaman akan diurus sepenuhnya oleh Forkompimda, mulai dari pengurusan di Wamena hingga menerbangkannya ke Toraja.
Peristiwa penikaman itu terjadi Sabtu 12 Oktober 2019 sekitar pukul 15.20 WIT di Jembatan Wouma, Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Ketika itu, enam tukang menggunakan empat unit kendaraan bermotor yang saling berboncengan pulang dari kerja di bangunan Depan Paroki Wouma menuju Kota wamena.
Tiba-tiba di depan Jembatan Wouma, pengendara motor yang di depan yang dikendarai oleh Deri Daru Padang (30) ditikam oleh orang tak dikenal (OTK) berjumlah dua orang dengan ciri-ciri satu anak dewasa pakai baju merah dan satu anak remaja.
Setelah ditikam, pengendara motor yang paling depan, yakni Deri Datung Padang yang membonceng Bunga Simon, terjatuh, kemudian bangun kembali mengendarai motornya.
Korban lantas melapor ke Pos Brimob, dekat Pasar Wouma, kemudian yang bersangkutan dibawa ke RSUD Wamena untuk mendapatkan penanganan medis.
Namun, informasi terakhir korban luka tikam meninggal dunia karena luka yang serius di bagian perut.
