MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS diprediksi akan melanjutkan pelemahan pada perdagangan Selasa, 30 Juni 2020. Kemarin, rupiah ditutup melemah 0,18 persen ke level Rp 14.245 per dolar AS.
Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana pun memprediksi laju mata uang garuda akan bergerak di rentang Rp 14.180 hingga Rp 14.380 per dolar AS.
Ia mengatakan, pelemahan rupiah akan dipengaruhi oleh rencana pembatasan capital plan dari The Federal Reserve atau Bank Sentral AS yang dikhawatirkan akan membuat likuiditas dolar AS lebih sedikit dibanding perkiraan.
“Sentimen eksternal lainnya yang bisa menjadi pemberat rupiah adalah gelombang kedua persebaran virus corona di sejumlah negara,” ujarnya, Senin sore melansir kontan.co.id.
Sementara dari dalam negeri, laju mata uang garuda dibayangi oleh jumlah penawaran SUN yang kemungkinan stabil dapat mendorong aliran dana asing ke dalam negeri.
Selain itu, potensi nilai inflasi yang rendah, diharapkan akan mendorong meningkatnya real yield dan stabilnya rupiah.
“Namun prospek kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang masih terbatas, seiring pernyataan presiden, dikhawatirkan menahan investor masuk ke dalam negeri,” katanya.