MINEWS, JAKARTA – Antusias masyarakat dengan keberadaan moda transportasi baru yakni mass rapid transit (MRT) sangat luar biasa. Setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), moda transportasi yang ditunggu selama 34 tahun akhirnya beroperasi.
MRT sendiri menjadi hal baru bagi masyarakat di Indonesia, khususnya Jakarta. Adanya MRT ini bisa menjadi pilihan bagi masyarakat yang memang beraktivitas di pusat kota. Keberadaan MRT telah membuat masyarakat Indonesia mengalami geger budayaatau biasa disebut “culture shockâ€.
Dimana merupakan bentuk kebingungan atau disorientasi yang muncul saat seseorang atau masyarakat dalam hal ini memasuki lingkungan baru dengan budaya yang berbeda dari lingkungan asalnya.
“Masyarakat Indonesia berada di titik culture shock. Pada hari kedua uji coba MRT ketika kuota 4 ribu orang, orang-orang tertib di line. Tapi ketika hari minggu kemarin yang benar-benar penuh. Orang-orang keluar semua,” ujar salah satu pegawai swasta di Sudirman, Fajar.
Menurut Fajar hal tersebut perlu diantisipasi oleh pihak MRT agar tidak lagi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Di sisi lain, Petugas MRT Dukuh Atas, Hendra Kusuma menanggapi memang kurangnya sosialisasi dari pihak MRT untuk permasalahan tersebut.
“Adanya MRT juga berharap agar pola masyarakat yang tidak baik menjadi lebih baik seperti taat peraturan yang ada,” katanya