Ada MRT, Masyarakat Indonesia Alami Geger Budaya

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Antusias masyarakat dengan keberadaan moda transportasi baru yakni mass rapid transit (MRT) sangat luar biasa. Setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), moda transportasi yang ditunggu selama 34 tahun akhirnya beroperasi.

MRT sendiri menjadi hal baru bagi masyarakat di Indonesia, khususnya Jakarta. Adanya MRT ini bisa menjadi pilihan bagi masyarakat yang memang beraktivitas di pusat kota. Keberadaan MRT telah membuat masyarakat Indonesia mengalami geger budayaatau biasa disebut “culture shock”.

Dimana merupakan bentuk kebingungan atau disorientasi yang muncul saat seseorang atau masyarakat dalam hal ini memasuki lingkungan baru dengan budaya yang berbeda dari lingkungan asalnya.

“Masyarakat Indonesia berada di titik culture shock. Pada hari kedua uji coba MRT ketika kuota 4 ribu orang, orang-orang tertib di line. Tapi ketika hari minggu kemarin yang benar-benar penuh. Orang-orang keluar semua,” ujar salah satu pegawai swasta di Sudirman, Fajar.

Menurut Fajar hal tersebut perlu diantisipasi oleh pihak MRT agar tidak lagi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Di sisi lain, Petugas MRT Dukuh Atas, Hendra Kusuma menanggapi memang kurangnya sosialisasi dari pihak MRT untuk permasalahan tersebut.

“Adanya MRT juga berharap agar pola masyarakat yang tidak baik menjadi lebih baik seperti taat peraturan yang ada,” katanya

Berita Terbaru

Kasus ISPA di Jogja Capai 485 pada Oktober 2024, Dinkes Ingatkan Masyarakat Lebih Waspada

Mata Indonesia, Yogyakarta - Peralihan cuaca dari panas ke dingin di pertengahan November ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mengingatkan terhadap adanya kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan radang tenggorokan (faringitis). Berdasarkan data, sebanyak 485 kasus ISPA dilaporkan di seluruh puskesmas Kota Jogja hanya dalam periode 13-17 Oktober 2024 bulan kemarin.
- Advertisement -

Baca berita yang ini