Ada Logistik Belum Sampai, MotoGP Argentina Diundur Satu Hari

Baca Juga

MATA INDONESIA, TERMAS DE RIO HONDO – MotoGP Argentina terpaksa diundur satu hari karena ada pesawat kargo yang mengangkut logistik balapan belum tiba di Argentina.

Sejatinya, balapan MotoGP Argentina dimulai hari ini, Jumat 1 April 2022. Tapi, Dorna memutuskan memundurkan jadwal satu hari menjadi Sabtu 2 April 2022.

CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta mengatakan, semua pengiriman kargo tim MotoGP sudah dipersiapkan dengan matang dari Lombok ke Argentina. Tapi, ada salah satu pesawat yang mengalami kerusakan.

“Seperti yang kalian tahu kami di Lombok dua minggu yang lalu, semuanya sudah dipersiapkan dengan baik karena ada jeda seminggu di tengah. Rabu lalu kami mengirim dua penerbangan berbeda dari Lombok ke Argentina dan salah satu penerbangan mengalami masalah di Mombasa, di Afrika,” ujarnya.

Dorna memutuskan mengirim salah satu pesawat yang sudah tiba di Argentina mengambil kargo tersisa di Lombok. Sialnya, pesawat itu lagi-lagi mengalami masalah di Mombasa.

“Kemudian kami mengambil keputusan penerbangan lain yang sudah tiba di Argentina harus kembali ke Lombok, membawa hal-hal terakhir dari barang untuk dibawa ke sini ke Argentina. Kami melakukan itu, tetapi sayangnya penerbangan ini juga memiliki masalah teknis, di Mombasa lagi, dan itu tidak bisa datang tepat waktu,” katanya.

“Pada prinsipnya lepas landas kemarin untuk tiba nanti hari ini, tetapi masalahnya lebih besar dari yang kami sadari. Rupanya masalahnya ada di katup salah satu dari empat mesin pesawat,” ucapnya.

Dorna kemudian mengambil keputusan menunggu hingga pesawat carteran mereka diperbaiki di Mombasa. Pesawat dijadwalkan terbang pada Kamis malam pukul 20.00 waktu Argentina dan kargo baru akan tiba di Sirkuit Termas de Rio Hondo pada Jumat.

Dengan demikian, FP1, FP2, FP3, dan kualifikasi MotoGP Argentina dipindah ke Sabtu 2 April 2022.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini