MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS diprediksi akan balik menguat terbatas pada perdagangan Rabu, 24 Juni 2020. Kemarin, rupiah ditutup melemah 0,86 persen ke level Rp 14.263 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim pun memprediksi laju mata uang garuda akan bergerak pada range Rp 14.145 hingga Rp 14.180 per dolar AS.
Ia mengatakan, pelemahan mata uang garuda dibayangi oleh pernyataan Sri Mulyani yang dinilai para pelaku pasar kurang menggembirakan. Di mana sebelumnya IMF merilis outlook pertumbuhan ekonomi global yang kemungkinan akan terjadi kontraksi di 5,2 persen, bahkan Indonesia juga akan mengalami hal yang sama.
Proyeksi IMF tersebut di sambut baik oleh pemerintah dengan membuat proyeksi yang ekspektasinya kurang menguntungkan bagi perkembangan pasar dalam negeri yaitu PDB tahun 2020 sebesar -0,14-1 persen.
“Bahkan ekonomi Indonesia bisa saja akan mengalami resesi apabila 3 kali berturut-turut kuartal II hingga IV terjadi kontraksi akibat konsumsi masyarakat yang menurun imbas dari pandemi corona,” kata Ibrahim, Selasa sore.
Selain itu, laju rupiah juga akan dipengaruhi oleh respon para pelaku pasar atas pernyataan Penasihat Perdagangan Gedung Putih Peter Navarro. Ia menuding Cina sebagai penyebab dari penyebaran wabah corona di AS.
“Sepertinya tidak akan ada fase-fase damai berikutnya. Selain corona, dunia juga harus menghadapi masalah yang tidak kalah pelik yaitu friksi AS-Cina. Bukan tidak mungkin perang dagang kedua negara bisa meletus lagi seperti tahun lalu,” ujarnya.