MATA INDONESIA, KIEV – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dilaporkan selamat dari tiga upaya pembunuhan dalam sepekan terakhir. Tentara bayaran dari kelompok Wagner yang didukung Kremlin dan pasukan khusus Chechnya, keduanya diduga dikirim untuk membunuh Zelenskyy sejak invasi Rusia dimulai pada Kamis pekan lalu.
Para pembunuh berhasil digagalkan oleh anggota subversif anti-perang dalam Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) – sebelumnya KGB, yang membocorkan rencana pembunuhan tersebut kepada pejabat Ukraina, demikian dilaporkan The Times.
Sekretaris Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina mengkonfirmasi tiga upaya pembunuhan dan mengatakan kepada pers lokal bahwa dia telah menerima informasi dari agen ganda yang tidak ingin ambil bagian dalam perang berdarah ini.
Salah satu kelompok yang dilaporkan mencoba membunuh Zelenskyy adalah Grup Wagner – yang memiliki 400 anggota yang berlokasi di Kiev ketika anggotanya menyusup ke Ukraina dengan daftar pembunuhan 24 nama.
Jika upaya itu berhasil, maka Presiden Rusia Vladimir Putin akan dapat menyangkal keterlibatan apa pun.
“Mereka akan masuk ke sana dengan misi yang sangat terkenal, sesuatu yang ingin disangkal oleh Rusia – pemenggalan kepala negara adalah misi besar,” kata seorang sumber kepada Times.
“Dalam kebijakan kedaulatan Rusia, ini mungkin akan menjadi misi terbesar mereka sejauh ini. Itu akan berdampak besar pada perang,” sambung sumber tersebut, melansir Daily Mail, Jumat, 4 Maret 2022.
Tentara yang disewa, dijalankan oleh oligarki Yevgeny Prigozhin – sekutu dekat presiden Rusia yang sering dijuluki ‘koki Putin’. Ia diterbangkan lima pekan lalu dan ditawarkan dana menggiurkan untuk misi tersebut.
Beberapa hari lalu, sebuah operasi khusus tengah menunggu lampu hijau dari Kremlin untuk menyerang sasaran mereka, termasuk perdana menteri Ukraina, seluruh kabinet, Walikota Kiev, Vitali Klitschko dan saudaranya Wladimir – keduanya juara tinju yang menjadi figur ikonik di lini depan ibu kota. Namun, rencana tersebut bocor.
Sebuah sumber yang mengetahui kegiatan Grup Wagner mengatakan kepada The Times bahwa antara 2 ribu dan 4 ribu tentara bayaran sebenarnya telah tiba di Ukraina pada Januari, tetapi dengan misi yang berbeda.
Kelompok itu dikatakan melacak keberadaan Zelesnkyy – yang merupakan mantan comedian itu, dan rekan-rekannya melalui ponsel mereka. Sehingga mengetahui secara pasti di mana para target berada setiap saat.
Sebuah regu pembunuh Chechnya juga berusaha untuk membunuh Zelenskyy pada 1 Maret setelah Menteri Keamanan dan Pertahanan Nasional mengatakan mereka menghadapi dua regu pembunuh, Fox News melaporkan.
Chechnya adalah bagian dari Garda Nasional Rusia dan dikenal menggunakan taktik brutal.
Berita tentang rencana pembunuhan tampaknya tidak mengganggu Zelenskyy, yang mengakui bahwa ia adalah target nomor satu. Dalam pidatonya, ia juga mengatakan bahwa pasukan khusus Rusia sedang memburunya.
Ketika Amerika Serikat (AS), Zelenskyy menegaskan bahwa ia, keluarganya, dan para staf akan tetap bertahan di Kiev. Ia juga memberi tahu Presiden Joe Biden bahwa ia membutuhkan amunisi, bukan tumpangan.