MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebanyak 94 orang di Kota Batam, terpaksa mengikuti tes cepat atau rapid test, gara-gara salat tarawih berjamaah bersama salah satu pasien positif Covid-19 di Masjid Al Furqon.
Dari 94 orang tersebut, ada empat orang yang dinyatakan reaktif, sementara 90 lainnya non reaktif. Keempat orang tersebut terpaksa harus dikarantina di Rusun Tanjunguncang.
Petugas bertindak cepat melakukan tes kepada orang-orang yang berjamaah bersama si pasien. Pasalnya, pasien tersebut baru-baru ini meninggal dunia akibat Covid-19.
Camat Bengkong Batam, Fairuz mengatakan, selanjutnya empat orang warga tersebut akan menjalani tes swab di Rusun Tanjunguncang. Bersama empat orang warga itu, empat orang anggota keluarga pasien juga turut dikarantina.
“Keluarga ada empat, ini sudah diambil swab-nya, hasilnya belum keluar. Sambil menunggu hasil swab-nya turut dikarantina di Rusun Tanjunguncang. Jadi totalnya ada delapan orang,” kata Fairuz di Batam.
Sedangkan 90 orang jamaah lainnya yang hasil tes nonreaktif diminta tetap waspada, menjaga jarak, mengenakan masker, hindari kerumunan dan keramaian serta mengikuti anjuran pemerintah.
Fairuz menegaskan, warga seharusnya taat dengan larangan pemerintah untuk melaksanakan ibadah di masjid, terutama saat Ramadan, untuk memutus rantai penyebaran corona.
“Kami sudah sampaikan ke pengurus masjid. Kami enggak mau terulang kembali,” ujar dia.
Mengenai pengetatan kegiatan keramaian di Kecamatan Bengkong, ia menegaskan pihaknya akan terus berkeliling memastikan tidak ada warga yang berkumpul.