90 Ribu Masjid di Arab Saudi Kembali Dibuka, Ini Aturannya Jika Ingin Salat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Untuk pertama kalinya sejak lockdown selama dua bulan, akhirnya pemerintah Arab Saudi membuka 90.000 masjid untuk beribadah.

Dikutip dari Arab News, 1 Juni 2020, kantor berita Saudi Press Agency melaporkan jemaah masjid harus mengikuti aturan ketat untuk mencegah penyebaran virus corona.

Jika warga ingin salat diminta untuk menjaga jarak dua meter di antara saf, memakai masker wajah dan membawa sajadah sendiri.

Masjid dibersihkan dan disterilkan oleh otoritas lokal, termasuk Al-Quran dan penyangga Al-Quran. Pengawasan juga diberlakukan ketika membuka pintu dan jendela selama waktu salat dan ketika jamaah memasuki masjid.

Masjid akan dibuka 15 menit sebelum salat dan akan ditutup 10 menit setelah salat.

Azan pertama pada salat Jumat akan dimulai 20 menit sebelum waktu salat, dan masjid akan dibuka 20 menit sebelum dan akan ditutup 20 menit setelahnya. Sementara khotbah Jumat tidak boleh lebih dari 15 menit.

Pembukaan tempat ibadah ini sebagai bagian dari fase kedua dari rencana pemerintah, yang diumumkan pada 26 Mei, untuk melanjutkan kegiatan ekonomi dan secara bertahap kembali normal.

Fase kedua mengurangi jam malam dan meningkatkan waktu yang diizinkan bagi orang keluar rumah hingga 14 jam sehari, dan mengizinkan dimulainya kembali penerbangan domestik.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengatakan kasus-kasus baru yang tercatat di Arab Saudi telah berkurang selama enam hari berturut-turut setelah serangkaian tindakan tegas dilakukan yang berlangsung lebih dari enam minggu.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengumumkan 1.877 kasus baru pada hari Minggu, menjadikan total 85.261 kasus. Saat ini ada 22.316 kasus aktif, 453 di antaranya berada dalam kondisi kritis.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini