MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebanyak 82 persen rakyat Indonesia memilih penerapan new normal atau adaptasi kebiasaan baru dibanding harus mengikuti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali.
Hal ini terungkap dalam survei Center for Political Communication Studies (CPCS). Pemilihan new normal ini adalah kondisi bila Indonesia harus menghadapi gelombang kedua Covid-19.
“Secara mutlak, mayoritas publik menginginkan tetap diterapkannya new normal, seandainya gelombang kedua Covid-19 terjadi, yakni 82,4 persen,” kata Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta dalam keterangan resmi, Minggu 12 Juli 2020.
Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, new normal sudah diakui oleh masyarakat sebagai pilihan terbaik menghadapi pandemi corona.
Hanya sebagian kecil publik yang memilih diberlakukan kembali PSBB, yaitu sebesar 12,8 persen. Sedangkan sisanya menyatakan tidak tahu/tidak menjawab sebanyak 4,8 persen.
Pilihan tersebut tidak lepas dari dampak ekonomi yang memukul hampir seluruh sektor usaha, besar dan kecil. Seperti diakui sendiri oleh Presiden Jokowi, krisis kesehatan telah berkembang menjadi krisis ekonomi, ditandai dengan ancaman pertumbuhan negatif pada kurun 2020.