82 Kalurahan Tangguh Bencana Kulon Progo Diperkuat Hadapi Cuaca Ekstrem hingga Akhir Tahun

Baca Juga

Mata Indonesia, Kulon Progo – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo mengingatkan relawan dan satgas kebencanaan untuk mengantisipasi bencana alam yang terjadi di situasi saat ini.

Seluruh relawan di Kulon Progo dibekali dan harus siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang meningkat di musim hujan.

Kepala BPBD Kulon Progo, Setiawan Tri Widada, menjelaskan bahwa apel ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi dan konsolidasi antarrelawan dalam menghadapi ancaman bencana, khususnya yang berkaitan dengan cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

Melalui kegiatan ini, BPBD berharap kesiapsiagaan relawan di tingkat kalurahan dapat semakin meningkat.

“Dari 88 kalurahan di Kulon Progo, sebanyak 82 di antaranya telah membentuk Kalurahan Tangguh Bencana (Kaltana) yang juga memiliki Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB),” ungkap Setiawan.

Menurutnya, FPRB berperan sebagai garda terdepan di tingkat kalurahan dalam upaya pencegahan dan penanganan ancaman bencana hidrometeorologi.

Lebih lanjut, Setiawan menambahkan bahwa masih ada beberapa Kaltana yang belum aktif secara maksimal.

Oleh karena itu, BPBD Kulon Progo mendorong pemerintah kalurahan (Pemkal) untuk menghidupkan kembali kegiatan Kaltana dan FPRB agar lebih responsif terhadap kondisi lingkungan.

“Pengurus Kaltana akan dikoordinasikan ulang agar bisa kembali aktif dan bergerak di lapangan,” ujarnya.

Ia juga menyebutkan bahwa intensitas hujan yang mulai meningkat telah menyebabkan tanah longsor di wilayah perbukitan Menoreh, tepatnya di Kapanewon Samigaluh.

BPBD juga memperkuat sinergi antara pemerintah dan relawan untuk memastikan penanganan bencana berjalan cepat dan efektif.

“Kerja sama antara relawan dan masyarakat menjadi kunci dalam menghadapi bencana di Kulon Progo,” tambah Setiawan.

Sementara itu, Wakil Bupati Kulonprogo Ambar Purwoko menegaskan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem.

Berdasarkan analisis BMKG, curah hujan di wilayah Kulon Progo diprediksi cukup tinggi akibat kondisi geografis yang terdiri dari lautan dan perbukitan.

Ambar mengajak masyarakat dan relawan untuk terus meningkatkan kewaspadaan serta menjaga lingkungan sekitar.

“Dengan semangat dan ketulusan relawan, saya yakin penanganan bencana akan berjalan baik. Pemerintah daerah akan selalu mendukung dan membersamai para relawan,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

KUHAP Baru Perkuat Peran Advokat dan Modernisasi Sistem Peradilan Pidana Nasional

MataIndonesia, Jakarta – Ketua Umum Asosiasi Pengajar Hukum Pidana dan Kriminologi, Fachrizal Afandi, menilai hadirnya Kitab Undang-Undang Hukum Acara...
- Advertisement -

Baca berita yang ini