69 Orang Tewas dan 200 Dirawat Akibat Miras Oplosan

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-69 orang tewas dan kurang lebih 200 orang lainnya harus dilarikan ke rumah sakit di India akibat menenggak minuman keras (miras) oplosan.

Insiden maut di negara bagian Assam itu terjadi kurang dari dua pekan setelah miras oplosan menewaskan sekitar 100 orang di negara bagian Uttar Pradesh dan Uttarakhand, India Utara.

“Kami telah mencatat kematian 50 orang di Golaghat sejak Kamis 21 Februari 2019 malam,” kata Dhiren Hazarika, wakil kepala kepolisian distrik Golaghat di Assam seperti dikutip kantor berita AFP, Sabtu 23 Februari 2019.

Seorang pejabat lainnya di distrik tetangga, Jorhat mengatakan, 19 orang telah meninggal di wilayah itu usai mengkonsumsi miras oplosan. Para korban yang tewas, termasuk banyak perempuan, bekerja di perkebunan teh lokal di wilayah tersebut.

“Orang-orang itu datang ke rumah sakit dengan muntah-muntah parah, nyeri dada yang ekstrem dan susah bernapas,” ujar dokter Ratul Bordoloi, direktur gabungan departemen kesehatan Golaghat.

Atas insiden ini, Menteri Kepala Assam Sarbananda Sonowal memerintahkan dilakukan penyelidikan. Kepolisian Assam menyatakan pihaknya telah menangkap seorang pria yang menjual miras oplosan tersebut.

Pihak berwenang mengatakan bahwa dua pejabat departemen cukai telah diskorsing karena tidak mengambil tindakan pencegahan yang memadai atas penjualan minuman alkohol beracun tersebut.

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini