6 Bulan Tak Digaji, Dubes Afghanistan untuk Cina Mengundurkan Diri

Baca Juga

MATA INDONESIA, BEIJING – Duta Besar Afghanistan untuk Cina, Javid Ahmad Qaem memutuskan untuk meninggalkan jabatannya. Alasannya, utusan pemerintah Afghanistan yang didukung Amerika Serikat itu belum juga mendapatkan kewajibannya, yakni  gaji selama berbulan-bulan.

Dalam surat serah terima tertanggal 1 Januari – yang juga ia posting di akun Twitter-nya, Javid mengungkapkan bahwa banyak diplomat di kedutaan juga telah pergi. Sementara pemerintah Taliban belum juga mengirimi gaji sejak Agustus.

“Ada banyak alasan, pribadi dan profesional, tetapi saya tidak ingin menyebutkannya di sini,” kata Javid Ahmad Qaem tentang keputusannya mengundurkan diri, melansir Yahoo News, Rabu, 12 Januari 2022.

Dalam suratnya, Javid juga mengatakan bahwa orang baru telah ditugaskan, yang ia ketahui sebagai Tuan Sadaat. Namun, Kementerian Luar Negeri Afghanistan tidak segera mengumumkan siapa pengganti Javid.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Wang Wenbin mengatakan bahwa Javid telah meninggalkan Negeri Tirai Bambu. Akan tetapi, ia tidak memberikan rincian kapan atau ke mana Javid pergi.

Mayoritas negara di dunia, termasuk Cina, belum mengakui pemerintah Taliban sebagai pemerintah yang sah. Sementara itu, sanksi ketat telah melumpuhkan keuangan publik negara itu.

Naiknya Taliban ke tampuk kekuasaan secara tiba-tiba, membuat ratusan diplomat Afghanistan di luar negeri dalam keadaan limbo, takut akan keluarga di rumah dan putus asa untuk mengamankan perlindungan di luar negeri.

Surat Javid mengatakan bahwa pada 1 Januari ada sisa 100.000 USD di salah satu rekening bank kedutaan, serta jumlah yang tidak diungkapkan di rekening lain. Surat itu juga mencatat bahwa kunci lima mobil kedutaan akan ditinggalkan di kantornya dan dua mobil sudah tak lagi layak.

“Saya sudah membayar semua staf lokal sampai 20 Januari 2022. Pekerjaan mereka sudah selesai,” kata Javid.

Sejak Agustus, Cina meminta Taliban untuk mengejar kebijakan moderat sambil membasmi kelompok-kelompok yang dianggap mengancam stabilitas di wilayah barat jauh Xinjiang. Beijing juga menyerukan kekuatan Barat untuk mengakhiri sanksi dan mengirim bantuan ke Afghanistan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Peran Sentral Santri Perangi Judol di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran

Jakarta - Kalangan santri dianggap menjadi salah satu elemen bangsa yang mampu terlibat aktif dalam pemberantasan Judi Online yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini