MATA INDONESIA, PEGUNUNGAN BINTANG – Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono membongkar jalur pemasokan senjata yang dilakukan oleh KST Papua. Aliran persenjataan KST Papua terbongkar, usai dua anggotanya yang berinisial YU (36) dan KU(42) ditangkap oleh personel Koramil 1715-05/Batom bersama warga yang tergabung dalam Linmas Distrik Batom, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Saat penangkapan tersebut, petugas menemukan lima pucuk senjata dan barang bukti lainnya juga diamankan petugas. Ignatius juga mengungkapkan bahwa dua orang yang ditangkap tersebut merupakan bagian dari KST Papua Ngalum Kupel pimpinan Lamek Tablo.
“Kelima senjata yang diamankan tersebut sudah dipastikan senjata api buatan luar negeri, bukan milik TNI-Polri. Senjata tersebut berasal dari Bougenville, Papua Nugini (PNG) berdasarkan pengakuan sementara kedua anggota KST yang ditangkap,” katanya, Kamis 9 September 2021.
Ia juga mengapresiasi kinerja para Babinsa yang sukses menangkap dua anggota KST Papua tersebut tanpa ada kontak senjata.
“Keempat Babinsa ini membuat prestasi yang luar biasa. Tanpa mengeluarkan tembakan dan tidak ada korban, mereka mendapat lima senjata api (senpi). Hal ini juga mendapat apresiasi yang luar biasa dari bapak Kasad,” ujarnya.
Selain itu, ia menjelaskan, penangkapan terhadap dua anggota KST Papua itu sendiri berdasarkan adanya informasi dari masyarakat kepada anggotanya.
Apa yang dilaporkan oleh masyarakat itu juga disebutnya hasil dari komunikasi sosial dan pembinaan terhadap masyarakat oleh pihaknya yang dilakukan sesuai dengan tepat sasaran.
“Keempat prajurit Koramil 1715-05/Batom telah dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Komunikasi Sosial dan Pembinaan Teritorial yang dilakukan tepat sasaran. Hal ini terbukti dengan adanya laporan masyarakat kepada anggota TNI tentang adanya hal yang mencurigakan,” katanya.
Sebagai informasi, barang bukti yang diamankan di antaranya 2 pucuk senjata M16 yang salah satunya dilengkapi dengan GLM, 2 pucuk senjata shotgun (1 rakitan), 1 pucuk senjata laras panjang jenis Ultimax, Munisi 5,56mm 35 butir, Munisi GLM 2 butir, 2 buah Handphone, 6 buah senjata tajam, 1 buah Solar cell, 5 buah Flasdisk, 1 buah Bendera OPM dan barang bukti lainnya.