MATA INDONESIA, KIEV – Sedikitnya lima penjaga keamanan dilaporkan meninggal dunia dan lima lainnya mengalami luka-luka ketika seorang tentara Garda Nasional Ukraina melakukan penembakan di pabrik militer di Ukraina tengah.
Insiden itu terjadi pada Kamis (27/1) dini hari waktu setempat di Kota Dnipro di sebuah pabrik rudal Pivdenmash (Yuzhny Machine-Building Plant Yuzhmash) ketika senjata dikeluarkan untuk penjaga pada awal shift, demikian pernyataan aparat kepolisian.
Berdasarkan situs resminya, Yuzhmash adalah sebuah pabrik kedirgantaraan yang memproduksi dan menguji bahan yang berkaitan dengan pertahanan, aeronautika, dan pertanian
Kepolisian setempat juga mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mencari tentara yang melarikan diri.
“Penyerang melepaskan tembakan dengan senapan serbu Kalashnikov dan setelah itu melarikan diri dari tempat kejadian. Akibatnya, lima orang tewas dan lima lainnya terluka,” Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan.
“Motif kejahatan itu belum diketahui,” katanya, seraya menambahkan bahwa seorang komandan Garda Nasional, bernama Nikolai Balan, telah dikirim ke tempat kejadian..
Serangan itu terjadi pada saat yang sensitif bagi militer Ukraina. Mengingat militer Rusia telah mengumpulkan pasukan di dekat perbatasan Ukraina dan anggota NATO yang menuduh Rusia tengah merencanakan invasi ke negara bekas Uni Soviet itu.
Moskow, sementara itu, membantah tuduhan tersebut dan mencari jaminan keamanan bahwa NATO akan menghentikan ekspansi ke timur ke bekas Uni Soviet.
Amerika Serikat dan NATO telah mengadakan serangkaian pembicaraan dengan para pejabat Rusia selama beberapa pekan terakhir. Namun, negosiasi sejauh ini gagal untuk mengakhiri krisis.