5 Juta UMKM Sudah Melek Digital dan Pasarkan Produknya Secara Online

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sekitar lima juta pelaku UMKM saat ini telah bergabung dalam pasar digital atau e-commerce semenjak pandemi berlangsung atau selama setahun terakhir. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun.

Dirinya mengatakan angka tersebut naik drastis dari normal. Biasanya per tahun hanya sekitar satu juta saja pelaku UMKM yang bergabung dalam marketplace.

Ikhsan menyebut suka atau tidak, para pelaku UMKM harus bergabung dalam marketplace bila ingin bertahan di tengah terpaan pandemi. Tak tanggung-tanggung, ia mengatakan sebanyak 30 juta UMKM merasakan dampak pandemi.

Selain melek teknologi, ia mengatakan resep UMKM untuk bertahan lainnya adalah dengan menangkap tren yang ada. Misalnya bergeser dari memproduksi pakaian menjadi masker.

Di sisi lain, ia juga menyoroti tantangan baru dengan naik daunnya penjualan lewat e-commerce dan bermunculannya pemain baru. Salah satunya, aturan main di perdagangan digital.

Ia menilai pemerintah harus mulai mengatur para penjual dari luar atau barang-barang impor yang diperdagangkan di e-commerce bila ingin para pelaku UMKM lokal selamat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Generasi Muda Harus Jaga Nilai Kemerdekaan di Tengah Gempuran Budaya Pop

Oleh: Aulia Sofyan Harahap )* Seluruh generasi muda Indonesia harus terus menjaga nilai kemerdekaan meski di tengah adanya berbagai macam gempuran budaya pop, termasuk yang sedangmenjadi tren belakangan ini yakni anime One Piece. Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, ruang digital terus ramai memperbincangkan adanya fenomena pengibaran bendera bajak lautdari serial anime One Piece.  Simbol tengkorak dengan topi jerami itu muncul di sejumlah lokasi, yang kemudianmenyulut pro dan kontra di tengah masyarakat. Sebagian menganggapnya sebagaibentuk ekspresi semata, namun sebagian lainnya justru menilai bahwa pengibaranbendera One Piece itu sebagai salah satu bentuk upaya provokasi yang berpotensimengaburkan nilai-nilai sakral kemerdekaan. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Ahmad Muzani merespons seluruh haltersebut dengan pandangan yang lebih moderat. Ia memandang bahwa tindakantersebut sebagai ekspresi kreatif dari masyarakat, terutama pada para generasimuda yang tengah hidup dalam era digital dan budaya global.  Meski begitu, ia tetap menegaskan bahwa sejatinya semangat kebangsaan yang dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia tidak akan pernah tergantikan oleh apapun bahkan termasuk keberadaan budaya pop sekalipun. Muzani meyakinibahwa di balik simbol asing yang diangkat tersebut, seluruh masyarakat sejatinyatetap menyimpan Merah Putih dalam lubuk hati mereka. Senada dengan hal itu, politikus Andi Arief memandang bahwa pengibaran benderatersebut memang bukan sebagai bentuk pemberontakan, melainkan sebagai simbolharapan. Ia membaca tindakan itu sebagai protes yang muncul dari keresahan, namun tetap mengandung semangat untuk membangun Indonesia tercinta. Bagi sebagian kalangan, ekspresi semacam itu bukan berarti meninggalkan kecintaanpada tanah air, tetapi justru sebagai bentuk pencarian atas harapan yang lebih baikbagi bangsa. Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli...
- Advertisement -

Baca berita yang ini