5 Fakta Horor Pulau Hart, Lokasi Pemakaman Korban Corona AS

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah AS memutuskan melakukan penguburan massal korban tewas akibat Covid-19 di Pulau Hart, yang terletak di timur laut Bronx kota New York yang berukuran sekitar 1 mil dengan lebar 0,33 mil.

Pulau ini sudah tak dihuni lagi sejak 1977. Sekarang, mereka yang tewas akibat corona, lalu tak diambil mayatnya oleh keluarga, atau tak diakui dan tidak teridentifikasi, akan dimakamkan di pulau ini.

Pulau Hart di New York jadi tempat pemakaman massal korban tewas akibat Covid-19 di AS

Jauh sebelum wabah corona, selama 150 tahun lamanya, Pulau Hart selalu menjadi langganan lokasi pemakaman massal korban wabah atau pandemi. Tak heran, banyak kisah mengerikan jika berbicara tentang pulau kecil tersebut. Di antaranya adalah 5 fakta horor tentang Pulau Hart berikut ini:

1. Kuburan Massal Korban Flu Spanyol dan AIDS

Pulau ini dijadikan lokasi penguburan massal korban Flu Spanyol yang mewabah tahun 1919. Di pulau ini juga, ribuan orang yang tewas akibat AIDS pada 1980-an lalu dimakamkan.

Setidaknya, menurut beberapa sumber, sudah sekitar satu juta warga New York dikuburkan di Pulau Hart, dan angka itu akan terus bertambah jika ada pandemi baru.

2. Pernah Jadi Lokasi Stasiun Karantina dan RSJ

Tahun 1870 saat wabah demam kuning melanda, Pulau Hart dijadikan lokasi pendirian stasiun karantina. Pada masa yang sama, di Pulau Hart berdiri rumah sakit jiwa khusus wanita bernama The Pavillion. Ada juga sekolah khusus industri pernah berdiri di pulau ini.

3. Markas Latihan Pasukan Berwarna dan Penjara

Pulau ini pertama kali digunakan sebagai lokasi pelatihan Pasukan Berwarna Amerika Serikat pada 1864. Di dalamnya juga ada penjara Perang Saudara Union, lembaga psikiatris, ladang pembuat tembikar hingga menjadi tempat pengubuan massal. Selama Perang Dingin, rudal pertahahan Nike disimpan di Pulau Hart.

4. Milik Edward Hunter

Sebelumnya, Pulau Hart dimiliki sah oleh seorang kaya bernama Edward Hunter. Kemudian, Pemerintah Kota New York membeli pulau itu dari Hunter, dengan harga 75 ribu dolar AS pada 27 Mei 1886.

Barulah setelah dibeli dari Hunter, Pulau Hart difungsikan sebagai lokasi pemakaman massal.

5. Ladang Tembikar di Atas Kuburan Massal

Di atas makam-makam mereka yang telah dijemput ajal, berdiri hamparan ladang tembikar seluas 131 acre atau 0,53 kilometer persegi milik Kota New York. Ladang ini didanai dari hasil pajak Amerika Serikat. Kokon, Pulau Hart disebut-sebut sebagai lokasi pemakaman massal terbesar di Amerika Serikat, bahkan dunia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upayakan Berantas Penumpukan Sampah Liar, Pemkab Bantul Optimalisasi 15 TPS3R

Mata Indonesia, Bantul - Pemkab Bantul terus mencari solusi terhadap sampah yang belum terkondisi di beberapa titik. Tak jarang masyarakat hingga pelaku usaha cukup kesulitan harus membuang kemana sampah mereka.
- Advertisement -

Baca berita yang ini