4 Astronot Amatir yang Meluncur ke Luar Angkasa Akhirnya Mendarat di Bumi

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Setelah tiga hari berada di luar angkasa, Misi Inspiration4 milik SpaceX akhirnya mendarat di Samudera Atlantik di lepas pantai Florida, Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (18/9) waktu setempat.

Penerbangan luar angkasa pribadi yang dibiayai oleh seorang miliarder ini untuk yang pertama kalinya mengirim empat warga sipil ke orbit. Empat pelancong ruang angkasa itu  dipimpin oleh pendiri perusahaan e-commerce Shift4 Payments Inc, Jared Isaacman dari Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida (15/9).

“Kami tahu betapa beruntungnya kami berada di atas sini,” kata komandan Inspiration4 Jared Isaacman dalam siaran langsung video ke Bumi, melansir Space.com, Minggu, 19 September 2021.

“Kami memberikan seluruh waktu kami sekarang untuk penelitian sains  dan mencoba untuk meningkatkan kesadaran yang baik untuk tujuan penting bagi kami di Bumi,” sambungnya.

Isaacman, pengusaha teknologi berusia 37 tahun membeli perjalanan Inspiration4 dengan SpaceX untuk memenuhi impian seumur hidupnya, yakni terbang ke luar angkasa.

Akan tetapi, ia juga telah menggunakan penerbangan untuk mengumpulkan 200 juta USD untuk mendukung penelitian dan pengobatan kanker anak-anak untuk Rumah Sakit Penelitian Anak St. Jude.

Satu kursi diberikan kepada penyintas kanker masa kanak-kanak Hayley Arceneaux, 29, yang sekarang bekerja sebagai asisten dokter di St. Jude. Dia telah menjadi petugas medis penerbangan dan sekarang menjadi warga AS termuda yang pernah terbang ke luar angkasa, serta yang pertama dengan kaki palsu.

Dua kursi lainnya diberikan kepada geoscientist Sian Proctor, 51, dari Arizona (pilot misi) dan insinyur data Chris Sembroski, 42, (spesialis misi dan pemain ukulele), sebagai bagian dari kontes online untuk mengumpulkan dana.

“Saya hanya ingin Anda semua tahu bahwa kami melakukan ini untuk Anda,” kata Arceneaux kepada pasien St. Jude selama penerbangan dalam panggilan video.

“Kami sangat memikirkan Anda, saya ingin memberi tahu Anda bahwa saya adalah seorang gadis kecil yang menjalani perawatan kanker, sama seperti kalian. Jika saya bisa melakukan ini, Anda juga bisa melakukan yang sama, dan saya sangat bangga kepada kalian semua,” tuturnya.

Para astronot Inspiration4 diluncurkan ke orbit dengan roket Falcon 9, lepas landas dari Pad 39A NASA Kennedy Space Center di Florida, landasan yang sama yang digunakan untuk misi bulan Apollo, penerbangan pesawat ulang-alik, dan perjalanan Crew Dragon SpaceX yang membawa astronot NASA.

Baik Falcon 9 dan Ketahanan Naga Krunya telah terbang sebelumnya. Para spaceflyer sipil tersebut menerima pelatihan selama berbulan-bulan untuk misi tersebut dan mengenakan jenis pakaian yang sama yang digunakan oleh astronot profesional.

Tidak seperti misi kru SpaceX sebelumnya, yang semuanya terbang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk NASA, Inspiration4 terbang sendiri di jalur penerbangan yang membawanya lebih tinggi dari stasiun dan penerbangan SpaceX Dragon lainnya, yakni sekitar 363 mil (585 kilometer) di atas Bumi.

Karena Inspiration4 tidak menuju ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, SpaceX mengganti port doknya di hidung dengan jendela kubah raksasa – sebuah kubah yang merupakan jendela tunggal terbesar yang pernah terbang di luar angkasa.

Awak Inspiration4 juga melakukan serangkaian eksperimen untuk mempelajari tubuh manusia di luar angkasa dan membawa sejumlah barang, seperti ukulele Sembroski yang dimainkan dan karya seni buatan Proctor, yang nantinya akan dilelang untuk mengumpulkan lebih banyak dana untuk St. Jude.

Sementara misi telah menjadi sensasi bagi keempat awak, Isaacman menekankan bahwa dia berharap penerbangan mereka akan menginspirasi orang lain untuk mengejar impian mereka sendiri di Bumi, maupun di luar angkasa.

“Bagian besar dari misi kami di Inspiration4 adalah untuk menginspirasi apa yang bisa dilakukan di sini di luar angkasa, dan ada banyak sekali dan kami harus keluar dan menjelajahinya,” kata Isaacman.

“Tetapi juga, kami memiliki tanggung jawab yang harus kami jaga di Bumi dan yang paling utama dalam daftar kami saat ini adalah menaklukkan kanker masa kanak-kanak. Itu sebabnya kami mendukung St. Jude’s,” tuntasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini