MATA INDONESIA, JAKARTA-Pelaksana Menteri Kepresidenan Afrika Selatan Khumbudzo Ntshavheni mengatakan negara itu sekarang telah mencatat 212 kematian sejak kekerasan meletus.
Sehari sebelumnya, Ntshavheni mengatakan ada 117 kematian di dua provinsi yang terkena dampak kerusuhan terparah, Gauteng dan KwaZulu-Natal. Dia menggambarkan situasi di KwaZulu-Natal sebagai “stabil” tetapi “tegang.”
Provinsi timur itu kata dia telah melihat tambahan 89 kematian selama 24 jam sebelumnya. Kematian-kematian itu terjadi secara brutal selama kerusuhan dan penjarahan yang tak terkendali di Afrika Selatan
Ntshavheni menambahkan pihak berwenang di wilayah tersebut telah melaporkan 1.488 insiden kerusuhan, kekerasan dan penjarahan dalam 24 jam terakhir.
Pemerintah mengatakan akan ada penyelidikan lebih lanjut, setelah 4.000 butir amunisi ditemukan pada dua orang yang ditangkap.
Ntshavheni mengatakan ada tambahan enam kematian di sana selama periode 24 jam terakhir, dan 137 penangkapan tambahan telah dilakukan.
Tak hanya itu saat kerusuhan dua petugas polisi ditangkap, setelah ditemukan membawa barang-barang jarahan.
Presiden Cyril Ramaphosa mengatakan 25.000 tentara dikerahkan di seluruh negeri untuk mencegah kekerasan lebih lanjut. Jumlah itu meningkat dari 10.000 tentara yang diumumkan pada Rabu. Dia bersumpah untuk menghentikan “kekacauan” yang melanda bangsa itu.
Ribuan sekarang telah ditangkap dalam kekerasan yang dipicu penangkapan Zuma.