21 Juta Ton Batu Bara Siap Diekspor ke Malaysia Senilai USD 3 Miliar

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Dukungan terus dilakukan oleh pihak swasta dalam sektor batu bara nasional.

Rutin penuhi kewajiban Domestic Market Obligation (DMO), PT Multi Harapan Utama (MHU) menjadi salah satu dari pemasok utama batu bara ke pemerintah Malaysia dengan kontrak selama 3 tahun.

Total volume kontrak batu bara yang disuplai kepada Malaysia lebih dari 21 juta ton dengan nilai USD 3 miliar.

“Sebanyak 65 persen dari total volume tersebut disuplai oleh perusahaan batu bara Indonesia dimana MHU sendiri mensuplai 3 juta ton batu bara per tahun,” dikutip dari keterangan tertulis, Kamis 9 Juni 2022.

Penandatanganan kontrak yang difasilitasi oleh Kementerian Perdagangan Indonesia ini dilakukan dalam rangka peningkatan hubungan dagang antara Indonesia dengan Malaysia. Selama ini, Indonesia merupakan pengekspor batubara terbesar kepada Malaysia.

Penandatanganan kontrak tersebut dilakukan bersama enam perusahaan batu bara terbesar di Indonesia antara lain MHU, Adaro, Indominco, Bayan, Berau Coal dan KPUC. MHU diwakili oleh Edmund Tan selaku Division Head Marketing Trading and Logistics MMSGI.

Sebagai informasi, PT Multi Harapan Utama selalu taat dalam memenuhi kewajiban DMO, bahkan melebihi kuota 25 persen produksi pada tahun 2021 (c. 38 persen) dan Q1 2022 (c. 35 persen).

Selain itu MHU pada tahun lalu juga berpartisipasi dalam kontrak strategis ekspor batu bara Indonesia dan Cina dengan total nilai ekspor sebesar 1,5 miliar US dolar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini