MATA INDONESIA, MOSKOW – Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan bahwa invasi Amerika Serikat (AS) di Afghanistan selama 20 tahun hanya menghasilkan tragedi di negeri yang kini dipimpin oleh Taliban itu.
Pernyataan tersebut dilontarkan Putin menyusul keputusan Pentagon yang secara resmi mengumumkan akhir misi militer AS di Afghanistan pada Senin (30/8), ketika pesawat terakhir yang membawa pasukan AS meninggalkan Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul. Kini semua kendali sepenuhnya berada di tangan Taliban.
“Selama 20 tahun, pasukan Amerika telah berada di wilayah (Afghanistan) ini dan selama 20 tahun mereka mencoba – seseorang dapat mengatakan ini tanpa menyinggung siapa pun – untuk membudayakan orang-orang yang tinggal di sana,” kata Putin.
“Untuk memperkenalkan norma dan standar hidup mereka dalam arti yang luas, termasuk organisasi politik masyarakat,” sambungnya pada pertemuan dengan siswa dari sekolah Pusat Anak-Anak All-Rusia “Ocean,” melansir Fars News Agency, Rabu, 1 September 2021.
Presiden Rusia menambahkan bahwa tragedi dan kerugian yang berkaitan dengan AS dan terutama mereka yang tinggal di Afghanistan adalah hasil dari invasi yang telah berlangsung selama 20 tahun.
“Hasilnya nol, jika tidak dikatakan semuanya menjadi negatif,” kata Putin.
Keputusan Biden menarik pasukan AS dari tanah Afghanistan menuai kontroversi dalam negeri. Kritik tajam dari berbagai pihak menghantam keputusan yang diambil oleh mantan Senator Delaware tersebut.
Senator Partai Republik Ben Sasse menilai keputusan yang diambil oleh Biden adalah suatu bentuk kegagalan. Ben bahkan tak ragu menyebut tindakan sang presiden sebagai aib nasional dan ketidakmampuan mengatasi permasalahan yang ada di Afghanistan.
“Presiden membuat keputusan yang secara moral tidak dapat dipertahankan untuk meninggalkan orang Amerika. Ketidakhormatan adalah pilihan presiden,” kata Ben dalam sebuah pernyataan.
 di Afghanistan selama 20 tahun hanya menghasilkan tragedi.){kind=link}