19 Penghuni Tewas dalam Kebakaran Parah di Apartemen di Kota New York

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW YORK – Sebuah pemanas ruangan yang rusak memicu kebakaran di gedung apartemen bertingkat di Kota New York, Amerika Serikat (AS). Akibat kebakaran tersebut, sebanyak 19 orang dilaporkan meninggal dunia, termasuk sembilan anak-anak.

Kebakaran ini merupakan insiden paling mematikan di Kota New York dalam tiga dekade terakhir. Sementara itu, penduduk yang terjebak memecahkan jendela demi sirkulasi udara dan menaruh handuk basah ke bawah pintu saat asap membumbung dari apartemen lantai bawah tempat api mulai menyala.

“Petugas pemadam kebakaran menemukan korban di setiap lantai, banyak dari mereka mengalami henti jantung dan pernapasan,” kata Komisaris Kebakaran Daniel Nigro, melansir US News, Senin, 10 Januari 2022.

Beberapa orang tidak bisa melarikan diri karena volume asap, katanya. Lebih dari lima penghuni apartemen terluka dan 13 orang dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis. Sebagian besar korban menghirup asap yang parah.

Nigro mengatakan para penyelidik menemukan api bermula dari pemanas ruangan listrik yang tidak berfungsi di sebuah unit apartemen yang membentang di lantai dua dan tiga gedung berlantai 19.

“Pintu apartemen dan pintu ke tangga dibiarkan terbuka, mengeluarkan asap dengan cepat. Api kemudian menyebar ke seluruh gedung,” sambung Nigro.

Salah satu penghuni apartemen, Sandra Clayton mengatakan dia berlari menyelamatkan diri ketika dia melihat lorong dipenuhi asap hitam dan mendengar orang-orang berteriak, “Keluar! Keluar!”

Clayton yang berusia 61 tahun, mengatakan bahwa ia harus meraba-raba saat menuruni tangga yang gelap dan mencengkeram anjingnya di lengannya. Asapnya begitu tebal dan hitam sehingga dia tidak bisa melihat, tapi dia tahu ada penyewa lain di dekatnya karena dia mendengar ratapan dan tangisan panik mereka.

“Saya hanya berlari menuruni tangga sejauh yang saya bisa tetapi orang-orang berjatuhan di sekeliling saya, berteriak,” Clayton menceritakan dari sebuah rumah sakit tempat dia dirawat karena menghirup asap.

Yang tersisa dari kebakaran parah tersebut adalah lubang hitam yang menganga di mana jendela-jendelanya pecah. Nigro membandingkan tingkat keparahan api dengan kebakaran tahun 1990 di klub sosial Happy Land di mana sebanyak 87 orang tewas ketika seorang pria membakar gedung setelah bertengkar dengan mantan pacarnya.

Sementara korban tewas dari kebakaran di apartemen Bronx adalah yang tertinggi di kota itu sejak kebakaran Happy Land. Itu juga kebakaran paling mematikan di gedung apartemen perumahan AS sejak 2017 ketika 13 orang tewas di sebuah gedung apartemen, juga di Bronx, menurut data dari National Fire Protection Association.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini