MATA INDONESIA, JAKARTA – Cita-cita untuk mengurangi kesenjangan ekonomi di wilayah Papua sudah mulai terwujud. Sekretaris Bappeda Provinsi Papua Adolof Kambuaya menilai hal tersebut sudah terlihat dari sejumlah upaya pemerintah pusat.
“Cita-cita Provinsi Papua sudah mulai terwujud, bagaimana kurangi kesenjangan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Papua, bagaimana berikan kesempatan yang luas bagi Orang Asli Papua (OAP), kita berterima kasih kepada Kementerian PUPR dan daerah, mari kita bersama-sama bersinergi,” kata Adolof.
Ia juga mengatakan bahwa saat ini upaya tersebut juga sudah sesuai dengan Visi dan Misi Provinsi Papua. Terutama dalam hal mewujudkan konektivitas antar wilayah melalui pembangunan infrastruktur.
“Hal itu sudah terbukti dari pembangunan infrastruktur dari Merauke hingga ke perbatasan Papua Barat, Nabire. Ini sudah kita ikuti bersama baik yang dilaksanakan oleh KemenPUPR dan daerah melalui kewenangan yang diberikan oleh pusat kepada kami melalui dana tambahan infrastruktur,” kata Adolof.
Hal ini dinilai penting untuk mengurangi ketimpangan dan kesenjangan yang terjadi di Papua. Adolof menegaskan bahwa upaya untuk mengatasi kesenjangan itu sudah memperlihatkan kemajuan. Meski demikian, ia tetap meminta agar perhatian juga diberikan kepada beberapa wilayah adat yang ada di Papua yang meliputi wilayah Adat Saereri, Wilayah Adat Ha Anim, Wilayah Adat Mamta, Wilayah Adat Leepago dan Wilayah Adat Meepago.
Jalan Trans-Papua yang melewati wilayah-wilayah adat ini diharapkan bisa mendorong perekonomian di wilayah tersebut. Terutama dalam mengoptimalkan sumber daya alam dan masyarakat lokal yang ada di masing-masing wilayah.