Pengamat : Kebangkitan JI Bukan Hal Aneh

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali menangkap tujuh terduga teroris di Sumatera Utara (Sumut) yang diduga terafiliasi dengan Jamaah Islamiyah (JI). Dengan demikian Densus 88 sudah menangkap 18 terduga teroris sejak Jumat 19 Maret 2021. Pengamat intelijen dan terorisme Stanislaus Riyanta menilai bahwa militansi JI memengaruhi kebangkitan kelompok ini.

“JI relatif lebih kuat dari sisi militansi, ideologi dan logistik. Ketika mereka sekarang bangkit itu bukan hal yang aneh,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Jumat 25 Maret 2021.

Nuansa kebangkitan kelompok JI sudah terdeteksi oleh kepolisian sehingga penangkapan terhadap kelompok tersebut semakin masif. Total 22 teroris yang terafiliasi dengan JI sudah ditangkap di DKI Jakarta, Sumatera Barat dan Sumatera Utara.

“Densus 88 telah melakukan upaya penegakkan hukum di Jakarta itu ada dua tersangka ditangkap, kemudian di Sumbar ada enam yang ditangkap, dan di Sumut ada 14 yang ditangkap,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Rusdi Hartono.

Rusdi juga menegaskan bahwa para terduga teroris yang ditangkap di tiga provinsi tersebut merupakan pengembangan dan penangkapan di Jawa Timur.

Diketahui sebanyak 22 terduga teroris dari JI yang ditangkap di Jatim beberapa waktu lalu. Seluruhnya telah dipindahkan ke Jakarta pada Kamis 18 Maret 2021.

“Ini pengembangan. Karena fahim ini kan kelompok JI. Pengembangan dari fahim itu menuju ke Jakarta, Sumbar, dan juga Sumut,” kata Rusdi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini