MATA INDONESIA, BRUSSEL – Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ylva Johansson mengatakan bahwa 15 negara anggota Uni Eropa (UE) sepakat menerima 40.000 warga Afghanistan untuk pemukiman kembali. Keputusan ini tercipta usai Johansson bertemu dengan menteri dalam negeri sekelompok 15 negara tersebut.
Jerman akan menerima sebagian besar pendatang baru sebanyak 25.000 warga Afghanistan. sementara itu Belanda menerima 3.159 jiwa, Spanyol dan Prancis masing-masing menerima sebanyak 2.500 warga.
Sedangkan 11 negara anggota UE lainnya akan menerima warga Afghanistan untuk pemukiman kembali dalam jumlah yang lebih rendah. Demikian pernyataan dokumen yang dilaporkan oleh kantor berita AFP.
“Dan saya pikir ini adalah tindakan solidaritas yang mengesankan,” kata Johansson dengan alasan bahwa membiarkan lebih banyak warga Afghanistan bermigrasi dengan cara yang terkendali akan membantu mencegah kedatangan tidak teratur, melansir Al Jazeera.
Komisaris tinggi PBB untuk pengungsi itu sebelumnya telah mendesak blok tersebut untuk menerima sebanyak 42.500 warga Afghanistan selama kurun waktu lima tahun, tetapi beberapa dari 27 negara anggota menolak.
Diperkirakan ada sekitar 85.000 warga Afghanistan yang telah meninggalkan tanah air mereka ke negara-negara yang lebih dekat dengan Uni Eropa. Dan perebutan kekuasaan oleh Taliban pada 15 Agustus, ditambah dengan kekeringan yang parah, dapat memicu eksodus massal baru.
Setelah penarikan militer Amerika Serikat (AS) yang kacau setelah 20 tahun perang dan kembalinya rezim Taliban, sebanyak 24 negara Uni Eropa telah menerima setidaknya 28.000 pengungsi.
Kepala UNHCR, Filippo Grandi memperingatkan bahwa 85.000 warga Afghanistan yang hidup dalam situasi rentan di luar UE membutuhkan pemukiman kembali. Ia juga mendesak Eropa untuk mengambil separuh dari pengungsi tersebut.
Sebanyak 40.000 warga Afghanistan adalah bagian dari 60.000 paket pemukiman kembali dan penerimaan kemanusiaan yang lebih besar yang dijanjikan oleh negara-negara anggota, menurut dokumen yang dilihat oleh AFP.
Dalam lingkup global yang lebih besar, Prancis dan Swedia membuat janji yang lebih besar dari 5.000 dan 4.200 pemukiman kembali. Adapun Belgia menjanjikan tempat untuk 425 warga Afghanistan dan 1.250 lainnya.