120 Ribu Lapangan Kerja Baru Bisa Tercipta dari Pengelolaan Sampah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yakin betul, bahwa pengelolaan sampah bisa jadi potensi terbukanya 120 ribu lapangan kerja baru, terutama di sektor olah plastik.

“Penerapan eko sirkular dalam pengelolaan sampah diharapkan dapat membuka lapangan kerja lebih dari 120 ribu dengan industri daur ulang dan 3,3 juta pekerja informal pendukung,” kata Luhut, Selasa 25 Agustus 2020.

Ia berkata, pemerintah berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah yang tidak biasa serta menerapkan pendekatan sistem dalam memerangi sampah plastik serta polusi yang ditimbulkannya.

Bahkan, beberapa waktu lalu, pemerintah telah meresmikan program pengolahan sampah dengan metode Refuse Derived Fuel (RDF) di Cilacap, Jawa Tengah.

“Kita mau bikin RDF seperti itu 10 lagi di kota-kota yang sampahnya di bawah 200 ton per hari. Karena sampah ini menimbulkan macam dampak penyakit, kesehatan dan sebagainya,” ujarnya.

Menko Luhut mengatakan perlu kolaborasi antara pemerintah, publik, dan swasta dalam upaya menangani masalah sampah plastik di Indonesia. Pemerintah juga menargetkan untuk bisa mengurangi 70 persen sampah plastik pada 2025.

“Tidak bisa hanya pemerintah, pihak swasta pun terlibat dalam hal ini,” ujarnya.

Kemudian, Luhut juga mengingatkan para pimpinan daerah untuk bisa mendukung program penanganan sampah plastik dengan menyiapkan infrastruktur pengumpulan sampah serta melibatkan bank sampah yang sudah terbentuk.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jaga Ketahanan Pangan, DP3 Sleman Siapkan Strategi Mitigasi Dampak Perubahan Iklim di Sektor Pertanian

Mata Indonesia, Sleman - Plt. Kepala Dinas Pertanian,Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman menyatakan pentingnya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam memahami strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di lingkungan wilayahnya, untuk menjaga produksi dan ketahanan pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini