1,000 Marinir Ukraina di Mariupol Menyerah, Rusia di Ambang Kemenangan?

Baca Juga

MATA INDONESIA, GROZNY – Presiden Chechnya, Ramzan Kadyrov mengungkapkan bahwa lebih dari 1,000 marinir Ukraina di Kota Mariupol menyerah. Sekutu Presiden Vladimir Putin itu juga mendesak pasukan Ukraina yang tersisa dan bersembunyi di pabrik baja Azovstal untuk menyerah.

Hingga saat ini tidak ada komentar dari pejabat Ukraina mengenai pernyataan yang dilontarkan Presiden Kadyrov di saluran Telegram-nya. Staf Umum Ukraina, dalam laporan paginya pada Rabu (13/4), mengatakan bahwa pasukan Rusia melanjutkan serangan terhadap Azovstal dan pelabuhan.

Televisi Rusia menunjukkan gambar dari apa yang dikatakannya adalah marinir Ukraina yang menyerahkan diri di wilayah Illich Iron and Steel Works di Kota Mariupol pada Selasa (12/4). Berdasarkan foto-foto yang beredar, banyak dari tentara Ukraina yang terluka.

“Di dalam Azovstal saat ini ada sekitar 200 orang terluka yang tidak dapat menerima bantuan medis apa pun,” kata Kadyrov dalam postingan di saluran Telegram, melansir US News, Rabu, 13 April 2022.

“Bagi mereka dan yang lainnya, akan lebih baik untuk mengakhiri perlawanan yang tidak berguna ini dan pulang ke keluarga mereka,” sambungnya.

Sebagaimana diketahui, Presiden Kadyrov adalah pendukung setia pemimpin Kremlin Vladimir Putin dan telah mengerahkan banyak tentaranya di Ukraina untuk mendukung upaya Rusia dalam apa yang mereka sebut demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.

Dalam posting sebelumnya, Presiden Kadyrov bersumpah untuk melanjutkan serangan di Kota Mariupol dan berupaya menguasai semua kota Ukraina lainnya, termasuk Kiev.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Presiden Prabowo Tegaskan Tidak Ada Tempat untuk Judi Online di Indonesia

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmennya untuk memberantas judi online di tanah air. Pihak Istana melalui Menteri Sekretaris...
- Advertisement -

Baca berita yang ini