10 Tahun, Kominfo Telah Blokir Lebih 11 Ribu Konten Terorisme

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Selama 10 tahun terakhir, sampai Maret 2019, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengklaim telah memberantas lebih dari 11 ribu konten berbau radikalisme dan terorisme.

Berdasarkan jenis platform, konten terorisme paling banyak ditemukan dan diblokir berada di Facebook dan Instagram, yakni sebanyak 8.131 konten.

Adapun konten radikalisme dan terorisme yang diblokir di Google dan Youtube sebanyak 678 konten. Selain itu, 614 konten di Telegram, 502 konten di filesharing, dan 494 konten di situs web. 

“Angkanya terus naik. Yang pasti kami akan terus melakukan pemblokiran,: kata Plt Kepala Biro Humas Kominfor Fernandus Setu, Kamis 16 Mei 2019.

Dalam upaya memberantas konten-konten berbahaya itu, Kominfo menggunakan mesin AIS untuk melakukan pemblokiran bagi jenis konten apapun yang melanggar UU ITE. Dengan mesin itu, Fernandus berkata proses pemblokiran dilakukan jauh lebih cepat.

“Mesin AIS didukung 100 orang tim verifikator yang bekerja 24 jam penuh selama sepekan. Mereka memantau internet Indonesia dari konten berbahaya,” ujar Fernandus.

Selain itu, Kominfo juga terus mengajak penyelenggara media sosial untuk bekerja sama menghilangkan konten serupa dari platform digital. Hal ini menurut Fernandus sudah sesuai dengan keinginan Wapres Jusuf Kalla untuk memerangi konten terorisme di media sosial.

“Apa yang diinginkan Pak Jusuf Kalla sudah dilakukan oleh Kominfo,” ujar Fernandus.

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini